Gempa di Turki
KBRI Turki: Sekira 500 WNI Bermukim di Wilayah Terdampak Gempa
Turki dan Suriah diguncang gempa, KBRI untuk Ankara Turki menerima banyak permintaan informasi dari keluarga dan kerabat WNI di negara tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Ankara Turki menerima banyak permintaan informasi dari keluarga maupun kerabat Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di negara itu.
Duta Besar (Dubes) RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal mengatakan bahwa begitu banyak permintaan mengenai informasi yang masuk melalui hotline KBRI terkait kondisi para WNI yang ada di Turki.
"Hotline KBRI menerima banyak permintaan informasi dari masyarakat Indonesia mengenai kondisi keluarga, kerabat atau teman mereka yang berada di Turki," kata Dubes Lalu, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).
Ia kemudian menekankan bahwa wilayah episentrum atau pusat gempa berada di perbatasan Turki dan Suriah, tepatnya di wilayah Tenggara Turki.
Ada 11 wilayah yang terdampak, meliputi Adana, Adiyaman Kahramanmaras yang menjadi episentrum gempa, Gaziantep, Diyarbakir, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig dan Elbistan.
"Perlu kami tegaskan sekali lagi, wilayah utama yang mengalami gempa bumi hanya di wilayah Tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Suriah meliputi 11 daerah yaitu Adana, Adıyaman, Kahramanmaras, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan," jelas Dubes Lalu.
Baca juga: PP Muhammadiyah Sampaikan Duka Mendalam Atas Musibah Gempa di Turki dan Suriah
Dubes kemudian menyampaikan bahwa terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim di wilayah terdampak gempa.
Mereka di antaranya merupakan pelajar, WNI yang menikahi warga lokal hingga WNI yang bekerja di lembaga internasional.
"Di wilayah tersebut diperkirakan terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim. Sebagian besar adalah pelajar, pekerja spa terapis, pasangat menikah dengan warga setempat dan pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah," pungkas Dubes Lalu.

Perlu diketahui, hingga saat ini, korban tewas akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter di Turki telah meningkat menjadi 2.379, sedangkan angka terbaru yang tercatat dari Suriah mencapai 1.444 orang.
Angka ini membuat jumlah total korban tewas di dua negara itu sejauh ini menjadi 3.823 orang.
Dikutip dari laman The Guardian, Selasa (7/2/2023), ribuan lainnya terluka dan upaya pemulihan masih jauh dari kata 'selesai'.
Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan, karena banyak orang yang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Gempa bumi ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di provinisi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Baca juga: Turki Diguncang Gempa 7,8 Magnitudo, Getarannya Terasa hingga Greenland
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.