Senin, 29 September 2025

Krisis Myanmar

Para Menlu ASEAN Sepakati Gunakan 'Pendekatan Bersatu' untuk Sikapi Kondisi Myanmar

ASEAN juga mendorong dialog nasional yang inklusif, sebab hal itu adalah kunci untuk menemukan penyelesaian damai atas situasi di Myanmar.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menlu ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (3/2/2022). Para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN menyepakati pendekatan bersatu atau 'The United Approach' dalam menyikapi kondisi Myanmar. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN menyepakati pendekatan bersatu atau 'The United Approach' dalam menyikapi kondisi Myanmar.

Pernyataan ini diulang Menlu Indonesia Retno Marsudi pada konferensi pers rangkaian pertemuan Menlu ASEAN atau ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Menlu RI menegaskan, bagi Indonesia, Five-Point Consensus (5PC) masih menjadi acuan utama mengatasi krisis Myanmar.

Baca juga: Menlu ASEAN Tiba di Sekretariat ASEAN, Perwakilan Myanmar Absen 

Isu Myanmar dibahas dalam Working Lunch, pertemuan yang khusus untuk membahas review implementasi 5PC dan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-32.

"Dalam Working Lunch, para Menlu menegaskan kembali pendekatan bersatu, saya ulangi, pendekatan bersatu dalam menyikapi situasi di Myanmar melalui 5PC," kata Retno.

Dalam hal Myanmar, Indonesia akan mengedepankan tiga pendekatan.

Pertama, melibatkan semua pemangku kepentingan sebagai langkah pertama untuk memfasilitasi kemungkinan dialog nasional yang inklusif.

Menlu Retno juga membagikan keterlibatan awal dia dengan semua pemangku kepentingan.

Kedua, membangun kondisi yang kondusif untuk membuka jalan bagi dialog yang inklusif.

Retno mengatakan, dua isu penting untuk kondisi yang kondusif, yakni pengurangan kekerasan dan kelanjutan bantuan kemanusiaan.

Menurutnya, kedua kondisi ini sangat penting untuk membangun kepercayaan dan keyakinan.

Ketiga, mensinergikan upaya ASEAN dengan negara tetangga yang peduli dan Utusan Khusus PBB dan negara lain.

"Semua anggota dalam jamuan makan siang tersebut memberikan dukungan penuh terhadap pendekatan Indonesia dalam mengatasi situasi di Myanmar," kata Retno.

Selama makan siang kerja, Retno berujar, para Menlu ASEAN berdiskusi dan menyetujui untuk mendesak kemajuan yang signifikan dalam implementasi 5PC untuk membuka jalan bagi dialog nasional yang inklusif di Myanmar;

Baca juga: Junta Myanmar Perpanjang Status Darurat, Pakar PBB: Bencana Hak Asasi Manusia

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan