Sabtu, 4 Oktober 2025

Awal Mula Pembakaran Al Quran di Swedia: Demonstran Anti Turki Tak Ingin Swedia Gabung NATO

Awal mula pembakaran Al Quran di Swedia, demonstran anti Turki tak ingin Swedia gabung NATO karena mensyaratkan ekstradisi teroris PKK di Swedia.

Yasin AKGUL/AFP
Para pengunjuk rasa membakar potret Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul pada 22 Januari 2023, setelah Rasmus Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, membakar salinan surat itu. Al Quran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Perdana Menteri Swedia telah mengecam sebagai "sangat tidak sopan" pembakaran Al Quran akhir pekan di Stockholm, yang telah meningkatkan ketegangan dengan Turki ketika negara Nordik itu mengadili Ankara atas tawaran NATO-nya. 

TRIBUNNEWS.COM - Politisi sayap kanan Rasmus Paludan membakar salinan kitab Al Quran pada hari Sabtu (21/1/2023) di depan kedutaan Turki di ibukota Swedia.

Peristiwa itu terjadi saat protes anti Turki berlangsung di Swedia.

Sebelumnya, demonstran di Swedia menentang negaranya bergabung dengan NATO.

Mereka menggelar aksi protes untuk menunjukkan dukungan kepada teroris Kurdi di Swedia, yang merupakan musuh Turki.

Demonstrasi yang dihadiri Rasmus Paludan ini semakin memperburuk hubungan Swedia dan Turki saat terjadi pembakaran Al Quran.

Padahal, Swedia sedang berupaya meyakinkan Turki sebagai anggota NATO untuk menyetujui Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Begini Hubungan Swedia dan Turki setelah Pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan

Turki sejauh ini telah menahan permintaan NATO dari Swedia dan Finlandia.

Turki sudah menjadi anggota NATO, yang berarti dapat memblokir negara lain untuk bergabung.

Swedia dan Finlandia sama-sama mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina, dikutip dari Al Arabiya.

Proposal ini tertunda karena membutuhkan persetujuan 30 anggota. 

Turki, anggota NATO, telah meminta syarat dari Swedia yang tercantum dalam memorandum.

Pada tahun 2022, Swedia dan Finlandia menandatangani perjanjian tiga arah dengan Turki untuk memastikannya menyetujui keanggotaan mereka di NATO

Meskipun Swedia mengatakan telah memenuhi bagian memorandumnya, Turki menuntut lebih, termasuk ekstradisi 130 orang yang dianggap Ankara sebagai teroris. 

Baca juga: Profil Rasmus Paludan, Politikus Swedia-Denmark yang Bakar Salinan Al-Quran, Ekstrimis Sayap Kanan

Demo Pemeluk Islam di Turki

Lusinan pengunjuk rasa berkumpul pada Sabtu (21/1/2023) malam di depan konsulat Swedia di Istanbul, Turki.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved