Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Ancam akan Pakai Senjata Nuklir jika NATO Kirim Tank dan Rudal Jarak Jauh ke Ukraina
Rusia peringatkan serangan nuklir jika NATO mengirim tank dan rudal jarak jauh ke Ukraina. Dmitry Peskov mengatakan konflik berpotensi meningkat.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia memperingatkan akan meningkatkan serangan ke Ukraina jika NATO mengerahkan senjata berat seperti tank tempur dan sistem rudal jarak jauh ke Ukraina.
Peringatan dari Rusia diumumkan pada hari Kamis (19/1/2023), sebelum pertemuan anggota NATO untuk mengirim senjata ke Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan rasa frustrasinya karena tidak mendapatkan persenjataan berat yang cukup.
Ia mendesak negara-negara Barat untuk segera mengirim bantuan militer.
Jerman, khususnya, telah menghadapi tekanan yang meningkat untuk memasok tank Leopard 2 ke Ukraina.
Baca juga: Tentara Rusia Dibunuh setelah Tinggalkan Pangkalan Militer Rusia di Ukraina
Sejak Inggris mengumumkan minggu lalu akan mengirim tank Challenger 2, Jerman menjadi lebih tertekan.
Polandia juga berencana untuk mengirimkan peralatan buatan Jerman dari stok mereka sendiri.
Sementara itu, Rusia mendesak Barat untuk tidak memberikan senjata berat kepada Ukraina yang dapat menyerang pasukan dan wilayah Rusia.
Rusia Berpotensi Gunakan Senjata Nuklir
“Berpotensi, ini sangat berbahaya. Itu berarti membawa konflik ke tingkat yang sama sekali baru, yang tentu saja tidak akan menjadi pertanda baik dari sudut pandang keamanan global dan pan-Eropa," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis (19/1/2023), seperti diberitakan Al Jazeera.
Secara terpisah, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa dukungan berkelanjutan Barat untuk Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir.
“Kehilangan tenaga nuklir dalam perang konvensional dapat memicu pecahnya perang nuklir,” tulis Medvedev di aplikasi perpesanan Telegram, dikutip dari Reuters.
“Kekuatan nuklir tidak pernah kalah dalam konflik besar yang menjadi sandaran nasib mereka.”
Dmitry Peskov mengatakan komentar Medvedev sejalan dengan doktrin nuklir Rusia.

Baca juga: Perkuat Angkatan Bersenjata di Ukraina, Rusia Dikabarkan Siap Lakukan Mobilisasi Militer Tahap Kedua
Negara Barat akan Kirim Senjata ke Ukraina
Pada hari Jumat (20/1/2023), Amerika Serikat akan mengumpulkan sekutunya di pangkalan udaranya di Ramstein, Jerman.
Merekan akan melakukan pembicaraan baru untuk mendukung Ukraina secara militer.
Kepala pertahanan AS, Lloyd Austin, akan menjadi tuan rumah pertemuan koordinasi tersebut.
"Kami akan memperbarui komitmen bersatu kami untuk mendukung pertahanan Ukraina untuk jangka panjang," katanya.
Namun, Lloyd Austin tidak menyebutkan senjata jenis apa yang akan dikirim ke Ukraina.

Baca juga: Kepala Polisi Ukraina Ihor Klymenko Jadi Menteri Dalam Negeri Sementara
Rusia akan Hancurkan Senjata dari Barat
Mitra Barat khawatir Ukraina dapat menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang jauh di dalam wilayah Rusia atau Krimea, meskipun Ukraina berjanji tidak akan melakukannya.
Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, mengatakan Rusia akan membalas jika Ukraina menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menargetkan Rusia atau Semenanjung Krimea.
“Ini harus menjadi jelas bagi semua orang: Tidak peduli senjata apa yang dipasok Amerika atau NATO ke rezim Zelensky, kami akan menghancurkannya,” kata Antonov, seperti dikutip dari The Moscow Times.
"Tidak mungkin mengalahkan Rusia."
"Retorika AS atas Ukraina menjadi semakin agresif," tambahnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.