Lanjutkan Uji Coba Rudal Balistik, Kim Jong Un Perkuat Militer Korea Utara Tahun Depan
Kim Jong Un akan mengembangkan beberapa persenjataan baru di tahun depan, seperti senjata nuklir taktis, rudal balistik antarbenua baru
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un akan meningkatkan kekuatan militer Pyongyang di tengah ketegangan di Semenanjung Korea belakangan ini.
Dalam pertemuan bersama anggota Partai Buruh yang berkuasa, Kim Jong Un juga mengindikasikan akan terus melanjutkan uji coba rudal balistik dan senjata lain di tahun depan.
Kim juga akan mengembangkan beberapa persenjataan baru di tahun depan, seperti senjata nuklir taktis, rudal balistik antarbenua baru, hulu ledak hipersonik meluncur, kapal selam bertenaga nuklir, dan satelit pengintaian militer.
Menurut kantor berita Korea Utara (KCNA), Kim pada pertemuan itu juga membahas serangkaian kekurangan di bidang-bidang seperti sains, pendidikan dan kesehatan, menyarankan cara untuk mengatasinya dan mengangkat tugas-tugas utama untuk tahun depan.
Ekonomi juga menjadi topik bahasan utama, dengan Kim menghadapi tekanan yang meningkat dari sanksi internasional, dampak dari penguncian Covid-19 secara nasional dan bencana alam.
Konflik Semenanjung Korea
Korea Utara beberapa waktu lalu telah melakukan sejumlah uji coba rudal balistik jarak pendek dan rudal balistik antar benua (ICBM) setelah Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang mengadakan latihan militer yang dianggapnya sebagai tindakan provokasi.
Dilansir dari Aljazeera, militer Korea Selatan pada awal pekan ini melepaskan tembakan peringatan dan meluncurkan jet tempur serta helikopter, setelah mendeteksi lima drone Pyongyang yang melanggar wilayah udara Seoul.
Baca juga: Diawasi Kim Jong Un, Korea Utara Klaim Berhasil Uji Coba Mesin Pendorong Rudal Balistik Antarbenua
Korea Selatan juga menerbangkan alutsista pengawasannya sendiri, yang kemungkinan mengacu pada drone tak berawak.
Sehari kemudian, militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka telah gagal menembak jatuh drone dan meminta maaf kepada publik karena menimbulkan masalah keamanan.
Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Ungkap Resolusi Militer 2023
Lantas, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyerukan penguatan sistem pertahanan udara dan berencana menggunakan “drone siluman” berteknologi tinggi untuk memantau tindakan Korea Utara.