Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina: Xi Jinping Ungkap Harapannya pada Pejabat Rusia agar Semua Pihak Menahan Diri
Xi Jinping mengatakan kepada Medvedev bahwa Beijing berharap semua pihak yang terlibat dalam krisis Ukraina akan menahan diri
TRIBUNNEWS.COM - Presiden China Xi Jinping berbincang dengan Ketua Partai Rusia Bersatu Dmitry Medvedev selama pertemuan di Beijing.
Menurut media pemerintah China, Xinhua, Xi Jinping mengatakan kepada Medvedev bahwa Beijing berharap semua pihak yang terlibat dalam krisis Ukraina akan menahan diri dan menyelesaikan masalah keamanan melalui jalur politik.
Diwartakan Al Jazeera, Xi juga menguraikan harapannya agar Partai Komunis China dan Rusia Bersatu dapat meningkatkan komunikasi dan dapat memperdalam kerja sama strategis antara Tiongkok dan Kremlin.
Rusia meluncurkan ladang gas Kovykta yang memasok gas ke China
Presiden Rusia Vladimir Putin akan bergabung dalam konferensi video yang menandai peluncuran ladang gas Kovykta.
Ladang gas tersebut mengalir ke pipa Siberia yang membawa gas Rusia ke China, kata Kremlin.
Baca juga: Xi Jinping Bawa Huawei Kembangkan Teknologi 5G di Arab Saudi
Ladang tersebut merupakan yang terbesar di Rusia timur.
Peluncurannya merupakan bagian dari upaya signifikan Rusia untuk meningkatkan pasokan gas ke China karena Uni Eropa memberlakukan sanksi minyak dan gas terhadap Moskow.
“Ini adalah deposit yang unik,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Rusia sekarang menjadi pemasok gas tertinggi ketiga di Beijing.
Ada juga rencana untuk membangun jalur pipa besar lainnya, Power of Siberia 2, melalui Mongolia dengan maksud untuk menjual tambahan 50 bcm gas per tahun.
Ledakan di pipa gas Urengoi-Pomary-Uzhhorod
Sementara itu, The Guardian melaporkan ledakan menghancurkan pipa pengekspor gas Urengoi-Pomary-Uzhhorod.
Baca juga: Video Arab Saudi Sambut Presiden China Xi Jinping dengan Meriah dan Mewah, Beda dengan Joe Biden

Reuters melaporkan tiga orang tewas dalam insiden tersebut.
Pejabat Ukraina sebut Moskow ingin Kyiv menghabiskan Natal dan tahun baru dalam kegelapan
Seorang pejabat tinggi Ukraina memperingatkan agar negaranya bersiap dengan serangan baru Rusia.
Perdana Menteri Denys Shmyhal mengatakan Moskow ingin Ukraina menghabiskan Natal dan tahun baru dalam kegelapan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)