Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jake Sullivan : Belum Saatnya Ukraina Negosiasi Damai dengan Rusia

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan saat ini belum waktunya Ukraina bernegosiasi damai dengan Rusia.

AFP
Dokumentasi foto pada 12 Maret 2021 menunjukkan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan berbicara selama konferensi pers harian di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC. Sullivan mengatakan kepada CNN pada 13 Februari 2022, bahwa Rusia dapat melakukan aksi militer besar di Ukraina kapan saja saat ini. 

Henry Kissinger menggambarkan konflik saat ini sebagai perang di mana dua kekuatan nuklir bersaing dengan negara bersenjata konvensional.

Ini referensi jelas ke Ukraina sebagai perang proksi antara AS dan Rusia.

Proses perdamaian yang diusulkan Kissinger akan menghubungkan Ukraina dengan NATO, karena dia yakin netralitas Kiev tidak lagi menjadi pilihan.

Dia juga ingin Rusia menarik diri ke posisi sebelum 24 Februari 2022, sementara wilayah lain yang diklaim Ukraina – Donetsk, Lugansk, dan Krimea – bisa menjadi subjek negosiasi setelah gencatan senjata.

Selain mengkonfirmasi kebebasan Ukraina, pengaturan tersebut akan berusaha untuk mendefinisikan struktur internasional baru, terutama untuk Eropa Tengah dan Timur.

Rusia menurut Kissinger pada akhirnya harus menemukan tempat. Kissinger tak setuju Rusia menjadi impoten oleh perang seperti diinginkan segelintir elite.

Ia mengemukakan alasan peran sejarah Moskow tidak boleh diturunkan. Membongkar Rusia dapat mengubah wilayahnya yang luas dan memiliki nuklir, menjadi sumber konflik baru.

Pada dasarnya, ini adalah proposal yang sama yang pertama kali dilontarkan Henry Kissinger pada Mei, saat ia akhirnya dicap sebagai musuh Ukraina dan ditambahkan ke daftar 'Peacemaker' ala Ukraina.

Dalam sebuah wawancara awal bulan ini, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dengan tegas menolak segala jenis gencatan senjata yang tidak mengambil perbatasan tahun 1991 yang diklaim Kiev sebagai titik awal.

Juga tidak jelas apakah Moskow akan menerima gencatan senjata yang dimediasi barat sama sekali, setelah pengakuan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel gencatan senjata Minsk 2014 dimaksudkan memberi Ukraina waktu untuk mempersiapkan perang.

Argumentasi baru di artikel Kissinger adalah alasannya. Dia menunjuk ke Agustus 1916, di puncak Perang Dunia Pertama, ketika kekuatan yang bertikai mencari mediasi AS untuk mengakhiri pertumpahan darah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun perdamaian berdasarkan status quo ante yang dimodifikasi dapat dicapai, Presiden Woodrow Wilson menunda pembicaraan sampai dia dapat terpilih kembali pada November.

Saat itu sudah terlambat, dan perang akan berlangsung selama dua tahun lagi, merusak keseimbangan Eropa yang sudah mapan.

Ditanya tentang proposal Kissinger, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bersemangat membaca artikel itu secara menyeluruh, tetapi sayangnya, belum memiliki kesempatan untuk melakukannya.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.

Kremlin menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved