Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Gunakan Drone Buatan AS untuk Serang Target di Wilayah Krimea

Rusia menyatakan Ukraina menggunakan perangkat drone buatan perusahaan SpektreWork di Arizona, AS untuk menyerang target di Krimea.

AFP/ROMAN DMITRIYEV
Orang-orang melihat asap hitam tebal membubung dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan kunci Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya jalur darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by Roman DMITRIYEV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Ukraina dan kekuatan pendukungnya menggunakan drone buatan perusahaan AS untuk menyerang Krimea dan wilayah Rusia lainnya.

Pesawat nirawak itu buatan perusahaan jasa teknik Spektreworks. Informasi ini diungkapkan otoritas Rusia dikutip Sputniknews, Jumat (16/12/2022).

Otoritas kompeten Rusia telah menganalisis komponen elektronik kendaraan udara tak berawak yang dicegat yang digunakan Ukraina untuk menyerang fasilitas infrastruktur Rusia.

Khususnya, di wilayah Sevastopol, Republik Krimea, Kursk, Belgorod, dan Voronezh.

"Avionik dan stasiun kontrol drone diproduksi perusahaan AS SpektreWorks, yang melakukan penyesuaian dan pengujian awal di bandara Scottsdale, Arizona,” kata otoritas keamanan Rusia.

Drone itu kemudian ditempatkan di Polandia, di area bandara Rzeszow, yang digunakan militer AS dan NATO sebagai pangkalan terbang UAV ini,” lanjut siaran pers yang dikutip Russia Today.

Baca juga: Vladimir Putin Murka, Lima Kota Ukraina Dihujani Rudal Rusia Imbas Pengeboman Jembatan Krimea

Baca juga: Panglima Militer Ukraina Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Semenanjung Krimea

Baca juga: Rusia Siaga setelah Krimea Jadi Sasaran Serangan Drone

Fakta-fakta ini, menurut pihak Rusia, dianggap mengkonfirmasi keterlibatan langsung AS dan Polandia dalam perang Ukraina.

Tidak disebutkan secara spesifik jenis dan nama drone yang digunakan untuk menyerang target-target strategis Rusia itu.

Di situs webnya, SpektreWorks menjelaskan mereka adalag perusahaan jasa teknik yang berbasis di Scottsdale, Arizona, yang berspesialisasi dalam pengembangan sistem tak berawak.

Mereka menawarkan solusi rekayasa kreatif, merancang dan membangun sistem tak berawak sesuai kebutuhan klien.

Serangan drone ke wilayah Semenanjung Krimea terjadi beberapa kali, termasuk dua kali ke pangkalan udara Rusia dan pangkalan laut Armada Laut Hitam Rusia.

Serangan Rudal Rusia

Gelombang serangan rudal Rusia kembali menghantam pusat-pusat energi Ukraina di sejumlah kota, Jumat (16/12/2022) pagi waktu setempat.

Pejabat Ukraina melaporkan serangan besar-besaran Rusia menargetkan fasilitas dan infrastruktur energi di ibu kota Kiev, Kryvyi Rih selatan, dan Kharkiv timur laut.

Pihak berwenang mendesak warga sipil untuk berlindung. Peringatan serangan udara diumumkan untuk semua bagian Ukraina bersamaan dentum ledakan di berbagai titik.

Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko melaporkan ledakan di setidaknya tiga lingkungan ibu kota dan mendesak warga untuk tetap berada di tempat perlindungan bom.

Aleksey Kuleba, yang mengepalai administrasi Kiev, mengklaim sistem pertahanan udara di sekitar ibu kota menghadapi datangnya rudal yang ditembakkan pasukan Rusia.

Laporan ledakan dan seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal datang dari Kharkov, Dnepropetrovks, Kirovograd, Poltava, dan Wilayah Vinnitsa.

Sementara itu, peringatan sistem nasional tentang kemungkinan serangan udara terdengar di seluruh bagian Ukraina sekitar pukul 8.30 pagi (6.30 GMT).

Ada beberapa laporan kerusakan langsung, meskipun walikota Khrarkov, Igor Terekhov, melaporkan pemadaman listrik.

Peluncur roket berganda BM-21 'Grad' menembak ke arah posisi Rusia di garis depan dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, pada 27 November 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Peluncur roket berganda BM-21 'Grad' menembak ke arah posisi Rusia di garis depan dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, pada 27 November 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Anatolii STEPANOV / AFP)

Aleksandr Vilkul, yang mengepalai administrasi Wilayah Krivoy Rog, mengklaim rudal telah menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Rusia menggelar operasi khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan Perjanjian Minsk.

Wilayah Donetsk dan Lugansk akan diberi status khusus di dalam negara Ukraina.

Moskow mengakui Rpublik Donbass sebagai negara merdeka, yang sejak itu memilih untuk bergabung dengan Rusia, bersama dengan wilayah Kherson dan Zaporozhye.

Pada Oktober, militer Rusia mulai menargetkan fasilitas energi yang diyakini Kementerian Pertahanan sangat penting untuk kemampuan militer Ukraina.

Akibatnya, sistem energi Ukraina telah terdegradasi secara signifikan, memaksa pemerintah untuk memberlakukan pemadaman listrik bergilir.

Moskow telah membenarkan perubahan taktik, dengan menyatakan itu terjadi hanya setelah Kiev meluncurkan beberapa operasi sabotase terhadap infrastruktur sipil di Rusia.

Sebuah bom truk meledak di Jembatan Krimea, menewaskan tiga warga sipil dan menyebabkan kerusakan serius. Penyelidik Rusia mengatakan serangan itu didalangi intelijen militer Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengkonfirmasi atau membantah gelombang baru serangan pada hari Jumat.

Serangan rudal Rusia menyebabkan kerusakan "kolosal" pada infrastruktur di kota Kharkiv, Ukraina, dan terutama memengaruhi sistem energi.

“Ada kerusakan infrastruktur yang sangat besar, terutama sistem energi,” kata Wali Kota Ihor Terekhov di Telegram.

“Saya meminta Anda untuk bersabar dengan apa yang terjadi sekarang. Saya tahu di rumah Anda tidak ada lampu, tidak ada pemanas, tidak ada suplai air,” katanya.(Tribunnews.com/Aljazeera/Sputniknews/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved