Konflik Rusia Vs Ukraina
AS akan Latih 800 Tentara Ukraina per Bulan di Jerman, Fokus pada Infanteri Darat dan Artileri
AS akan latih 800 tentara Ukraina per bulan di Jerman mulai tahun 2023. Pentagon akan fokus pada pelatihan pasukan infanteri darat dan artileri.
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon berencana melatih 600 hingga 800 tentara Ukraina setiap bulan di Jerman.
Rencananya, pelatihan tentara Ukraina ini akan dilakukan mulai tahun 2023.
Pentagon mengumumkan rencana ini pada Kamis (15/12/2022).
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyetujui upaya pelatihan ini, yang ditingkatkan dari 300 tentara Ukraina per bulan.
AS berencana melatih tentara Ukraina untuk mengoordinasikan pasukan infanteri darat dengan dukungan artileri.
Baca juga: Dimusuhi AS dan Barat, Rusia Cari Mitra baru di Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin
AS juga akan menambahkan program pelatihan, termasuk taktik pertempuran yang lebih maju.
Keputusan ini diambil setelah AS berencana mengirim baterai antimisil Patriot, seperti diberitakan The New York Times.
Pelatihan yang diperluas akan menekankan penggunaan senjata gabungan.
Termasuk koordinasi yang ketat antara infanteri, artileri, kendaraan lapis baja dan dukungan udara.
Sehingga masing-masing batalion dapat diperkuat dan dilindungi oleh yang lain.
Satu batalion sekitar 800 orang, dikutip dari TASS.
Baca juga: Ukraina Klaim Temukan Sel Anak-anak di Ruang Penyiksaan yang Dibuat Rusia

Pelatihan mulai Januari 2023
Pelatihan ini diperkirakan akan dimulai pada Januari 2023 di pangkalan Angkatan Darat AS di Grafenwoe, Jerman.
Pangkalan itu merupakan lokasi Pentagon melakukan pelatihan gabungan bagi Kelompok Pelatihan Multinasional Bersama-Ukraina.
"Pelatihan penting untuk kesuksesan Ukraina yang berkelanjutan di medan perang dengan memastikan bahwa Ukraina memiliki pasukan terampil yang diperlukan untuk mempertahankan upayanya untuk mendorong kembali agresi Rusia," kata Wakil Menteri Pertahanan AS, Colin Kahl, seperti diberitakan Kyiv Independent.
Komando militer Ukraina telah berhati-hati dalam mengirim lebih banyak tentara dari garis depan untuk pelatihan.
Namun, Ukraina dapat meningkatkan jumlah tentara karena pertempuran yang menurun di musim dingin.
Baca juga: Jelang Natal di Ukraina, Rusia: Tak Ada Gencatan Senjata di Musim Dingin, Itu Bukan Agenda Kita
AS dan negara Barat melatih militer Ukraina

Sebelumnya, AS juga melatih warga Ukraina untuk mengoperasikan peluncur roket canggih.
AS dan sekutu telah melatih tentara Ukraina sejak tahun 2015 setelah aneksasi Krimea.
Sejak invasi Rusia Ukraina pada 24 Februari 2022, AS telah melatih sekitar 3.100 tentara.
Selain AS, Inggris dan negara Barat lainnya juga melatih tentara Ukraina di Jerman dan Polandia, beberapa bulan setelah invasi Rusia dimulai.
Inggris saat itu meluncurkan program pelatihan militer kepada 10 ribu rekrutan dan staf Angkatan Darat Ukraina.
Pelatihan itu dilakukan oleh 1000 tentara Inggris yang ahli dalam pelatihan asing.
Negara-negara lain, termasuk Kanada, Denmark, Finlandia, Lituania, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, dan Swedia bergabung setelah Inggris meminta bantuan, seperti diberitakan The Strait Times.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina