Konflik Rusia Vs Ukraina
Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Gila Soal Penggunaan Senjata Nuklir
Presiden Rusia, Vladimir Putin sebut Moskow tidak "gila" dan tidak akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu.
"Mengenai hasil operasi militer khusus, beberapa di antaranya mungkin baru muncul setelah beberapa lama."
"Wilayah baru telah muncul. Ini adalah hasil yang signifikan bagi Rusia. Ini adalah pertanyaan serius."
"Ambil contoh Laut Azov, yang telah menjadi Laut pedalaman Rusia. Itu sangat serius," katanya, dikutip dari TASS.
Putin mengingatkan, Pyotr yang Agung pada zamannya berjuang untuk mendapatkan akses ke Laut Azov.
Namun, yang paling penting adalah orang-orang yang tinggal di semua wilayah ini, katanya.
Baca juga: Harga Minyak Naik di Tengah Ketidakpastian Batas Harga Minyak Rusia
"Hasil referendum menunjukkan bahwa orang-orang ingin berada di Rusia dan menganggap diri mereka bagian dari dunia ini, bagian dari ruang ini, dan budaya, tradisi, dan bahasa kita yang sama."
"Ini adalah hasil yang paling penting. Sekarang mereka bersama kita . Ada jutaan orang seperti itu. Ini yang paling penting," ungkap Putin.
Perang Bisa 'Panjang'

Putin juga mengatakan pasukan Rusia dapat berperang di Ukraina untuk waktu yang lama.
Akan tetapi, kata Putin, dia melihat "tidak masuk akal" dalam memobilisasi tentara tambahan pada saat ini.
"Mengenai lamanya operasi militer khusus, tentu saja, ini bisa menjadi proses yang panjang," ujar Putin, dikutip dari AlJazeera.
Baca juga: Latvia Tangguhkan Lisensi Stasiun Televisi Rusia Terkait Ancaman Keamanan
Dia mengatakan, tidak ada alasan untuk mobilisasi kedua, setelah memanggil setidaknya 300.000 pasukan cadangan pada bulan September dan Oktober.
Putin mengatakan 150.000 di antaranya dikerahkan di Ukraina: 77.000 di unit tempur dan lainnya di fungsi pertahanan.
Sementara sebanyak 150.000 orang sisanya masih berada di pusat pelatihan.
"Dalam kondisi seperti ini, berbicara tentang tindakan mobilisasi tambahan tidak masuk akal," ungkap Putin.
Putin jarang membahas kemungkinan durasi perang, meskipun pada bulan Juli dia membual bahwa Rusia baru saja dimulai.
Sejak itu, Rusia telah dipaksa mundur secara signifikan, tetapi Putin mengatakan dia tidak menyesal meluncurkan perang - yang paling menghancurkan Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
(Tribunnews.com/Whiesa)