Cara Warga Palestina Curi Perhatian Dunia di Ajang World Cup, Kibarkan Bendera dan Teriakan Yel-yel
Mereka menjadikan acara olahraga terbesar di dunia itu sebagai wadah untuk mendapatkan perhatian dunia atas apa yang sedang terjadi di negara mereka.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Komunitas besar warga Palestina di Qatar mengibarkan bendera negara mereka dalam perhelatan Piala Dunia 2022.
Mereka menjadikan acara olahraga terbesar di dunia itu sebagai wadah untuk mendapatkan perhatian dunia atas apa yang sedang terjadi di negara mereka.
“Piala Dunia telah memberi kami platform untuk membuat suara kami didengar,” kata seorang warga Palestina bernama Bader yang berbasis di Qatar,yang dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Viral Suporter Inggris Teriak Bebaskan Palestina di Depan Reporter Israel saat Live TV
Kebanyakan orang Palestina yang ikut serta memeriahkan Piala Dunia di Qatar, tidak hanya mengibarkan bendera Palestina, namun juga memakai pakaian yang menyatakan dukungan untuk negara mereka.
Seperti Bader yang mengenakan T-Shirt dengan peta Palestina dan bertuliskan "Bebaskan Palestina", yang terpampang di atas peta, dengan syal serta bendera Palestina melilit lehernya.
“Orang-orang dari seluruh dunia ada di sini di Qatar dan ketika mereka melihat kami berpakaian seperti ini, mereka mendatangi kami dan bertanya dari mana kami berasal, karena Palestina tidak berpartisipasi di Piala Dunia,” kata Bader, yang ditemui di Lusail, rumah bagi stadion terbesar Qatar, yang akan menjadi tuan rumah final Piala Dunia 2022.
Dia menambahkan, melalui ajang ini akan "memberi kami kesempatan untuk mengenalkan mereka dengan situasi di tanah air kami, menunjukkan kepada mereka budaya kami dan menceritakan sejarah kami."
Baca juga: Israel akan Deportasi Pengacara Palestina Salah Hammouri dari Yerusalem ke Prancis
"Mereka tahu tentang Israel tetapi tidak tentang Palestina. Tidak ada Israel sampai menduduki Palestina,” ujarnya.
Di dekat Bader, sekelompok pria dan wanita berkumpul dalam lingkaran dan sorakan keras terdengar saat musik mulai diputar dari speaker. Saat liriknya berbunyi, mereka mulai bernyanyi dan menari mengikuti lagu populer Palestina berjudul Dammi Falastini (Darahku adalah Palestina).
Bader menjelaskan bahwa lagu tersebut bercerita tentang Palestina.
“Liriknya menyayat hati dan sedih, tetapi karena pendudukan Israel dan ketidakmampuan kami untuk berada di tanah air kami adalah bagian dari hidup kami, kami merayakan identitas kami dengan bernyanyi dan menari mengikuti lagu-lagu semacam itu,” ungkapnya.
Bader juga menunjukan beberapa bendera negara lainnya seperti Maroko, Tunisia, Mesir, dan Qatar yang turut hadir di antara kerumunan.
“Mereka bukan orang Palestina tetapi ketika mereka mendengar lagu ini atau melihat bendera kami, mereka ditarik ke arah itu, sebagai Muslim mereka mendukung tujuan kami dan merasakan penderitaan kami,” jelas Bader.
Baca juga: Militer Israel Bunuh 2 Warga Palestina dalam Serangan di Kamp Pengungsi Jenin Tepi Barat
Viva Palestina
Dukungan untuk Palestina tidak hanya ditunjukkan melalui nyanyian atau tarian.