Konflik Palestina Vs Israel
Pasukan Israel Tembak Mati Lima Pemuda Palestina di Tepi Barat
Pasukan pendudukan Israel menewaskan sekurangnya lima pemuda Palestina di wilayah Tepi Barat.
Penulis:
Setya Krisna Sumarga
Murad Kaabi ditangkap di Nablus setelah IOF secara brutal menyerbu kediamannya di kamp pengungsi Balata, sebelah timur kota.
Sementara dalam tindakan lain yang menunjukkan kebiadaban mereka, IOF menangkap dua anak Palestina dari Bab al-Amoud setelah menyerang mereka.
Sementara itu, pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi pendudukan. Kelompok pemukim menyerukan penyerbuan masjid dan melakukan ritual Talmud di halaman masjid.
Baru-baru ini, serangan dan pelanggaran pendudukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan kota Al-Quds yang diduduki dan penduduk Palestinanya, telah meningkat.
Apalagi, seruan untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa dan upaya untuk memaksakan hegemoni dan kontrol atas masjid semakin meningkat.
Pasukan pendudukan Israel melakukan penangkapan hampir setiap hari di kota-kota Tepi Barat, tidak terkecuali warga Palestina, bahkan anak-anak, wanita, dan orang tua.
Gerakan perlawanan Hamas Palestina mengecam keras pembunuhan atas warga Palestina selama serangan militer Israel di Tepi Barat.
Hamas menyatakan kejahatan rezim Tel Aviv akan ditanggapi dengan peningkatan serangan balasan dan tindakan perlawanan.
Hazem Qassem, juru bicara kelompok yang berbasis di Gaza, mengatakan rezim pendudukan Israel mati-matian berusaha menghentikan perjuangan sah bangsa Palestina.
Dia menekankan darah para martir akan mengobarkan pemberontakan populer bangsa Palestina yang sedang berlangsung melawan pendudukan Israel.
Selain ke Tepi Barat, serangan Israel diarahkan ke Jenin dan Nablus, di mana kelompok baru pejuang perlawanan Palestina telah dibentuk.
Sejak awal 2022, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 200 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak, di Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds Timur serta Jalur Gaza yang terkepung.
Menurut PBB, jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki tahun ini adalah yang tertinggi dalam 16 tahun.
Kelompok hak asasi lokal dan internasional mengutuk penggunaan kekuatan Israel yang berlebihan dan kebijakan tembak-bunuh terhadap warga Palestina.
Pemerintah dan militer Israel menggelar serangkaian penangkapan dan diduga balasan atas serangan bom mematikan di halte bus di Yerusalem pekan lalu.(Tribunnews.com/AlMayadeen/Tasnimnews/xna)