Rana Sanaullah Peringatkan Imran Khan agar Tunda Pertemuan Partai di Rawalpindi Pakistan
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rana Sanaullah peringatkan Imran Khan agar tunda pertemuan partai di Rawalpindi ke Islamad karena ancaman serangan.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah memperingatkan mantan Perdana Menteri Imran Khan untuk menunda pawai protes dengan partainya dari Rawalpindi ke Islamabad, Jumat (25/11/2022).
Pawai ini rencananya dilakukan pada Sabtu (26/11/2022) ini.
Rana Sanaullah mengkhawatirkan adanya ancaman serangan dari kelompok militan.
Imran Khan mengatakan akan melanjutkan pawai protesnya pada 26 November setelah ia selamat dari percobaan pembunuhan pada awal bulan ini.
"Imran Khan menghadapi bahaya dalam hidupnya," kata Rana Sanaullah saat konferensi pers, Jumat (25/11/2022), seperti diberitakan Swiss Info.
Baca juga: Hakim Pakistan Beberkan Laporan Intelijen yang Sebut Nyawa Eks PM Imran Khan dalam Bahaya
“Saran saya kepada Imran Khan adalah tunda pertemuan itu karena badan intelijen kami telah memberi tahu kami bahwa setiap individu bersenjata atau kelompok bersenjata dapat mencoba mengeksploitasi situasi dan menargetkan massa,” lanjutnya.
Imran Khan adalah pemimpin partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).
Dia ditembak dan terluka di kaki di Wazirabad, Provinsi Punjab, saat memimpin pawai protes di ibu kota untuk menuntut pemilihan dini pada 3 November 2022.
Protes ini diawali dengan masa jabatan Majelis Nasional yang berakhir pada bulan Oktober 2022.
Aksi protes yang dipimpin Imran Khan dimulai pada 28 Oktober 2022 di Lahore, namun dihentikan setelah serangan itu.
Imran Khan sejak itu menyapa para pendukungnya setiap hari melalui tautan video.

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia atas Penembakan Mantan PM Pakistan Imran Khan
Akhir pekan lalu, Imran Khan meminta pendukungnya berkumpul di Rawalpindi pada hari Sabtu ini (26/11/2022).
Pendukung PTI bergerak dari seluruh Provinsi menuju Rawalpindi sejak hari Kamis.
Imran Khan juga dijadwalkan berangkat pada Sabtu untuk menghadiri pertemuan politik besar itu.
Sementara itu, Mendagri mengatakan telah memerintahkan pemerintah untuk menjamin keamanan peserta.
Imran Khan dicopot sebagai perdana menteri pada bulan April 2022 dalam mosi tidak percaya di parlemen.
Sejak itu, ia memimpin aksi unjuk rasa nasional, namun menolak menghadiri parlemen karena menilai pemerintah adalah pemimpin yang korup.
“Jika Anda tidak datang, maka Anda akan bertanggung jawab atas segalanya, termasuk inflasi, kekacauan ekonomi, dan kekacauan politik,” kata Sanaullah, meminta Imran Khan untuk mempertimbangkan kembali ke parlemen.
“Berhentilah menjadi keras kepala dan lakukan dengan jalan politik sebagai gantinya.”
Baca juga: Setelah Insiden Penembakan, Imran Khan Tuduh PM Shehbaz Sharif Ingin Membunuhnya

Pertemuan Imran Khan dan pendukung partainya
Pejabat PTI Musarrat Jamshed Cheema mengatakan semangat tinggi di partai dan rekor jumlah pemilih diperkirakan terjadi di Rawalpindi.
“Ini akan menjadi pertemuan terbesar dalam sejarah kami,” katanya kepada Al Jazeera.
“Ini akan menjadi pertama kalinya Imran Khan muncul di depan umum setelah serangan terhadap hidupnya, dan kami mengharapkan kerumunan yang luar biasa karena orang-orang sangat terdorong dan bersemangat untuk pemimpin mereka.”
Cheema mengatakan PTI memiliki agenda tunggal, yakni menggelar pemilu dini.
“Ini adalah perjuangan damai dan tidak ada yang lain,” katanya.
Khan akan mengungkapkan rencana masa depan partai, katanya.
“Pidatonya akan menentukan tindakan kita selanjutnya. Jika dia meminta kami untuk duduk, kami akan melakukannya, ”tambah Cheema.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Imran Khan