Sama Seperti Rusia, Twitter Beri Label 'Media Pemerintah' Ukraina
Setelah diakuisisi oleh miliarder Elon Musk, Twitter telah mulai melabeli cuitan dari media yang didukung pemerintah Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Setelah diakuisisi oleh miliarder Elon Musk, Twitter telah mulai melabeli cuitan dari media yang didukung pemerintah Ukraina.
Pelabelan ini merupakan cara yang sama seperti yang telah dilakukan terhadap sejumlah media Rusia.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (3/11/2022), label muncul di akun seperti United24.media, mulai Selasa lalu.
Perlu diketahui, United24.media merupakan platform yang didirikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Twitter tidak hanya mulai melabeli semua cuitan yang terkait dengan media yang berafiliasi dengan Rusia saja, namun juga mengurangi visibilitasnya pada Februari lalu.
Kebijakan tersebut diumumkan setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina.
Platform satu ini mengklaim pada saat itu bahwa mereka berencana untuk menambahkan label ke media yang didukung negara lain, sesuatu yang telah dijanjikan untuk dilakukan sejak 2020.
Beberapa media China dan Iran sebelumnya telah diberi label tersebut, namun tidak untuk media Prancis, Inggris dan Amerika, meskipun terdaftar sebagai prioritas tinggi.
Musk yang disebut sebagai seorang pendukung vokal pemerintah Ukraina, telah mendapatkan kecaman dari negara itu bulan lalu saat ia mengusulkan kesepakatan damai dengan Rusia.
Hal itu karena Musk meminta Ukraina melepaskan semua klaim atas Krimea dan berkomitmen untuk netral.
Baca juga: Sepekan Pasca Akuisisi Twitter, Harga Dogecoin Melesat 150 Persen Mengungguli Bitcoin CS
Pada satu titik, miliarder itu diduga dimasukkan dalam 'daftar pembunuhan' Mirotvorets, setelah muncul laporan bahwa ia mengancam akan mengakhiri akses gratis bagi militer Ukraina untuk layanan internet satelit Starlink-nya, jika Pentagon tidak menanggung biayanya.
Sejak saat itu, CEO SpaceX tersebut meyakinkan Ukraina bahwa ia tidak akan mematikan Starlink bahkan jika pemerintah Amerika Serikat (AS) menolak untuk menyediakan dana.
Musk pun tidak malu membuat perubahan di Twitter, dengan memecat empat eksekutif puncaknya, termasuk CEO Parag Agrawal.
Tidak hanya itu, ia juga melikuidasi seluruh dewan direksi pada awal pekan ini, di tengah laporan bahwa ia berencana untuk memangkas tenaga kerja sebanyak seperempatnya.
Orang terkaya di dunia itu berencana untuk menagih 8 dolar AS kepada pengguna Twitter untuk menerima atau menyimpan cek verifikasi biru yang didambakan mereka, dengan peringkat pencarian yang lebih tinggi, lebih sedikit iklan, dan opsi untuk memposting video berdurasi panjang.
Musk membayar 44 miliar dolar AS untuk Twitter pada minggu lalu, setelah berbulan-bulan berselisih dengan manajemen perusahaan mengenai persyaratan kesepakatan.