Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Memberi Tahu AS Soal Rencananya Gelar Latihan Nuklir Tahunan

Dalam latihan nuklir tahunan itu, AS menilai Rusia akan melakukan uji coba peluncuran rudal.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Al Jazeera
Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir mengatakan negara-negara nuklir kembali meningkatkan persenjataan mereka - Dalam latihan nuklir tahunan itu, AS menilai Rusia akan melakukan uji coba peluncuran rudal. [File: Perpustakaan Kongres AS/Handout via Reuters] 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) tentang rencananya menggelar latihan kekuatan nuklir tahunan, ungkap pemerintah AS pada Selasa (25/10/2022).

Latihan yang dilakukan untuk menguji kekuatan nuklir Rusia ini, menurut Washington, adalah langkah yang berisiko tinggi.

Dilansir Euronews, sejak awal invasi, Rusia telah berulang kali mengeluarkan ancaman akan menggunakan nuklir.

Menurut AS, Rusia akan melakukan uji peluncuran rudal selama latihan nuklir tahunan yang dijuluki 'Grom' itu.

Di bawah perjanjian New START, Rusia wajib memberikan pemberitahuan tentang uji coba peluncuran rudal.

"AS telah diberitahu, dan seperti yang telah kami soroti sebelumnya, ini adalah latihan rutin tahunan oleh Rusia," jelas juru bicara Angkatan Udara AS, Brigadir Jenderal Patrick Ryder dalam jumpa pers.

Baca juga: Rusia Ancang-ancang Gelar Latihan Perang dengan Senjata Nuklir

Ryder menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Latihan ini merupakan tantangan potensial bagi AS dan sekutunya, karena Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia di tengah agresi terhadap Ukraina.

Menyusul pengumuman dari Rusia, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price menekankan pentingnya kepatuhan terhadap persyaratan pemberitahuan tersebut.

"Sementara Rusia terlibat dalam agresi tak beralasan dan retorika nuklir sembrono, langkah-langkah pemberitahuan ini memastikan kami tidak terkejut dan mengurangi risiko salah persepsi," kata Price, lapor Reuters

Sementara itu, Rusia pada Selasa (25/10/2022) lalu menyatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Ukraina berencana menggunakan 'bom kotor' di wilayahnya sendiri.

Pernyataan ini telah dibantah oleh Kyiv dan Barat, karena dianggap kebohongan dan dalih untuk menambah eskalasi konflik.

Pemandangan menunjukkan sebagian gedung perkantoran bertingkat yang hancur sebagian setelah beberapa serangan Rusia menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv pada 10 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya 75 rudal di Ukraina pada Senin pagi, dengan serangan fatal menargetkan ibukota Kyiv, dan kota-kota di selatan dan barat. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Pemandangan menunjukkan sebagian gedung perkantoran bertingkat yang hancur sebagian setelah beberapa serangan Rusia menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv pada 10 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya 75 rudal di Ukraina pada Senin pagi, dengan serangan fatal menargetkan ibukota Kyiv, dan kota-kota di selatan dan barat. - Dalam latihan nuklir tahunan itu, AS menilai Rusia akan melakukan uji coba peluncuran rudal. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Beberapa hari lalu, para pejabat Moskow menghubungi rekan-rekan Barat untuk membicarakan tuduhan mereka soal rencana 'bom kotor' Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan tudingan tersebut menunjukkan rencana Moskow itu sendiri yang kemudian digunakan untuk menyalahkan Kyiv.

Operasi Rahasia Pasukan Rusia

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved