Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina akan Berlakukan Pemadaman Listrik Bergilir setelah Infrastrukturnya Diserang Rusia

Ukraina akan memberlakukan pemadaman listrik bergilir di seluruh wilayahnya mulai Kamis (20/10/2022).

Penulis: Rica Agustina
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Seorang pria jatuh ke tanah setelah serangan pesawat tak berawak di Kyiv pada 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Ukraina akan memberlakukan pemadaman listrik bergilir di seluruh wilayahnya mulai Kamis (20/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina akan memberlakukan pemadaman listrik bergilir di seluruh wilayahnya mulai Kamis (20/10/2022), Sky News melaporkan.

Hal itu dilakukan setelah serangan berulang kali Rusia pada infrastruktur vital Ukraina.

Wakil Kepala Kantor Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, penggunaan listrik perlu "diminimalkan" antara pukul 7 pagi hingga 11 malam.

"Jika ini tidak dilakukan, Anda harus bersiap untuk pemadaman sementara," katanya.

Sementara itu, data dari kelompok pemantau internet, Netblocks, menemukan konektivitas turun menjadi 81 persen dari level normal di Kyiv pada Rabu (19/10/2022) malam.

Dikatakan ini merupakan indikasi bahwa perusahaan energi Ukraina, Ukrenergo, telah menerapkan jadwal pemadaman listrik bergilir pertama di Kyiv.

Baca juga: Putin Umumkan Darurat Militer di Empat Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Penjelasannya

Kerusakan Pembangkit Listrik Cukup Serius

Kerusakan pembangkit listrik termal di Kota Burshtyn "cukup serius", kata gubernur wilayah itu.

"Sayangnya ada kehancuran, dan ini cukup serius," kata Svitlana Onyshchuk, Gubernur Ivano-Frankivsk di televisi Ukraina.

Serangan di Ukraina barat kemarin adalah gelombang serangan terbaru oleh Moskow terhadap infrastruktur vital.

Rusia telah menyatakan niatnya untuk meningkatkan penargetannya terhadap listrik, air, dan infrastruktur vital Ukraina lainnya dalam fase terakhir dari perang yang berlangsung hampir delapan bulan itu.

Zelensky sebelumnya mengatakan, pasukan Rusia telah menghancurkan 30 persen pembangkit listrik negara itu sejak 10 Oktober.

Tapi Ukraina bersumpah untuk berdiri teguh meskipun ada serangan yang mengancam pemadaman listrik, air, dan panas.

Banyak orang di negara ini telah menimbun obor, lilin, dan kayu bakar, dan juga menyimpan sayuran kaleng dan diawetkan serta air kemasan dan pakaian hangat.

Serangan Rusia

Minggu ini, Rusia meluncurkan serangan paling dahsyat di Kyiv sejak invasi Ukraina pada Februari.

Moskow telah membunuh dan melukai beberapa dari mereka yang masih berada di ibu kota, dan melumpuhkan infrastruktur vital.

Gambar yang diambil dari cuplikan video AFPTV ini menunjukkan asap membubung melewati responden pertama di Kyiv pada 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Gambar yang diambil dari cuplikan video AFPTV ini menunjukkan asap membubung melewati responden pertama di Kyiv pada 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Dylan COLLINS / AFPTV / AFP)

Baca juga: Ekonom Sebut Perang Rusia dan Ukraina Berdampak Luas Hingga Timbulkan Resesi, Ini Faktornya

Ada tujuh bom, tujuh rudal, dan tujuh serangan yang terdengar di Kyiv.

Asap tampak mengepul dari gedung-gedung.

Beberapa orang dilanda kegelapan karena listrik padam, dan sebagian orang tidak memiliki air.

Seorang saksi mata mengatakan, rudal menghantam jalan dan melintas tidak jauh dari taman kanak-kanak tempat anaknya dulu sekolah.

"Untungnya, saya senang mereka (pergi) sekarang dan mereka tidak perlu menyaksikan ini," kata saksi Ilyas Verdiev.

Istri Verdiev dan dua putranya melarikan diri ke Polandia beberapa hari setelah invasi Rusia.

Operasi 'Bendera Palsu'

Rusia mungkin sedang mempersiapkan serangan "bendera palsu" di pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di dekat kota selatan Kherson, kata sebuah lembaga pemikir yang berbasis di AS.

Dalam pembaruan terbarunya, Institute for the Study of War (ISW) mengatakan Moskow mungkin percaya bahwa "melanggar bendungan dapat menutupi mundurnya mereka dari tepi kanan sungai Dnipro".

Lembaga itu menambahkan ini juga bisa mencegah atau menunda kemajuan Ukraina di seberang sungai.

Sebuah pernyataan mengatakan Rusia telah mengklaim pada hari Selasa bahwa mereka menerima informasi yang menyebut Kyiv bermaksud untuk menyerang bendungan di pembangkit listrik.

Ini akan menyebabkan banjir yang merusak di Kherson, kata Moskow.

"Otoritas Rusia kemungkinan bermaksud memberikan peringatan ini tentang serangan Ukraina yang diklaim di Kakhovka HPP untuk mengatur kondisi informasi bagi pasukan Rusia untuk merusak bendungan dan menyalahkan Ukraina atas kerusakan berikutnya dan hilangnya nyawa, sambil menggunakan banjir yang dihasilkan untuk menutupi mundurnya mereka sendiri. lebih jauh ke selatan ke Kherson," tambah ISW.

"Kremlin dapat mencoba memanfaatkan serangan bendera palsu untuk menutupi berita tentang mundurnya pasukan Rusia yang memalukan, kali ini dari Kherson barat."

"Serangan seperti itu juga akan memajukan operasi informasi palsu Rusia yang menggambarkan Ukraina sebagai negara teroris yang dengan sengaja menargetkan warga sipil."

Lembaga itu menambahkan bahwa Rusia menggunakan kedok "evakuasi sipil" untuk menutupi pemindahan paksa massal warga sipil dari wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved