Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Umumkan Darurat Militer di Empat Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Penjelasannya

Presiden Rusia, Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang sebagian dicaplok menyusul serangan balasan dari Kyiv.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Kolase Foto Tribunnews
Presiden Rusia Vladimir Putin dan tentara Rusia di Mariupol, Ukraina. - Presiden Rusia, Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang sebagian dicaplok menyusul serangan balasan dari Kyiv. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang sebagian dicaplok Rusia pada Rabu (19/10/2022).

Adapun keempat wilayah Ukraina itu adalah Donetsk dan Luhansk yang juga disebut Donbas, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Meskipun Rusia tidak sepenuhnya mencaplok keseluruhan dari masing-masih wilayah itu, tapi Kremlin memberlakukan darurat militer di sana seolah-olah keempatnya adalah bagian dari Rusia, lapor SCMP

Undang-undang darurat militer yang diajukan Putin, tidak pernah digunakan dan hanya diterapkan jika Rusia menghadapi agresi atau ancaman agresi.

Lantas apa yang mungkin terjadi setelah darurat militer ditetapkan?

1. Mobilisasi

Baca juga: Pakai Drone Kamikaze Buatan Iran, Zelensky Ejek Rusia Bangkrut 

Darurat militer di Rusia secara otomatis memerlukan mobilisasi pasukan secara umum atau sebagian.

Saat ini, mobilisasi parsial telah terjadi di Rusia dan diperluas ke wilayah pendudukannya di Ukraina, sehingga kemungkinan akan lebih banyak orang yang dipanggil untuk bertugas sebagai militer.

Di bawah darurat militer, pihak berwenang memiliki kuasa dalam melakukan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata Rusia dan melakukan pertahanan teritorial.

Gubernur Mykolayiv di Ukraina selatan, Vitaly Kim, meyakini keputusan Putin memberlakukan darurat militer adalah agar Rusia dapat memobilisasi warga Ukraina di wilayah pendudukan.

Dilansir SCMP, memaksa warga sipil untuk berdinas dalam angkatan bersenjata negara pendudukan didefinisikan sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa.

2. Pembatasan Gerak

Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022.
Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022. - Presiden Rusia, Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang sebagian dicaplok menyusul serangan balasan dari Kyiv. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Status darurat militer juga memungkinkan pihak berwenang mengekang pergerakan dan menetapkan jam malam untuk membatasi warga.

Pavel Chikov, pengacara HAM di Rusia, mengatakan undang-undang ini akan meliputi pembatasan berupa didirikannya pos pemeriksaan serta inspeksi kendaraan.

Pihak berwenang juga diperbolehkan menahan orang hingga 30 hari.

Pejabat Rusia di Kherson telah mengumumkan larangan tujuh hari bagi warga sipil memasuki wilayah tersebut.

Vladimir Saldo, kepala pemerintahan yang ditunjuk Rusia, mengatakan jam malam tidak diperlukan untuk saat ini, tak lama sebelum mengonfirmasi bahwa ia menyerahkan wewenang kepada militer.

3. Relokasi

Langkah-langkah itu juga memungkinkan pemindahan paksa orang ke daerah lain, menurut Chikov.

Hukum Rusia mengizinkan perpindahan tempat tinggal sementara penduduk ke daerah yang aman dan evakuasi "objek-objek ekonomi, sosial dan budaya yang signifikan".

Saldo mengumumkan pada Rabu (19/10/2022) bahwa 50.000-60.000 orang akan dievakuasi dari wilayah Kherson selama enam hari ke depan menyusul serangan balasan Ukraina.

Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan bahwa 5 juta penduduk wilayah Donbas dan bagian lain dari tenggara Ukraina telah "menemukan perlindungan" di Rusia dalam beberapa tahun terakhir dari penganiayaan oleh Kyiv, lapor TASS.

Sementara itu, Ukraina menuduh Rusia mendeportasi warganya dari wilayah pendudukan.

Seorang utusan AS pada September lalu mengatakan bahwa Rusia mungkin telah mendeportasi antara 900.000 dan 1,6 juta orang Ukraina secara paksa.

Propaganda Rusia di Kherson

Pengumuman darurat militer di empat wilayah Ukraina ditanggapi pemerintah Kyiv.

Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, menuduh Rusia melancarkan propaganda di Kherson.

"Rusia mencoba menakut-nakuti orang-orang Kherson dengan kabar palsu tentang penembakan kota oleh tentara kami dan juga mengatur pertunjukan propaganda dengan evakuasi," tulis Yermak di Telegram, dilansir Straits Times

Delapan bulan setelah diivasi, Ukraina melancarkan serangan balasan besar-besaran di timur dan selatan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia.

Kherson adalah pusat populasi terbesar yang direbut Moskow sejak memulai invasi di Ukraina pada 24 Februari.

Kota itu merupakan satu dari empat wilayah yang dicaplok Putin secara sepihak pada akhir September lalu.

Pengumuman pemberlakukan darurat militer bersamaan dengan upaya evakuasi penduduk Kherson di wilayah pendudukan Rusia.

(kiri) Kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow Vladimir Saldo dan wilayah Zaporizhzhia Yevgeny Balitsky, Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin dan pemimpin separatis Lugansk Leonid Pasechnik bergandengan tangan setelah menandatangani perjanjian yang secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia, di Kremlin di Moskow pada 30 September 2022.
(kiri) Kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow Vladimir Saldo dan wilayah Zaporizhzhia Yevgeny Balitsky, Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin dan pemimpin separatis Lugansk Leonid Pasechnik bergandengan tangan setelah menandatangani perjanjian yang secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia, di Kremlin di Moskow pada 30 September 2022. - Presiden Rusia, Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang sebagian dicaplok menyusul serangan balasan dari Kyiv. (AFP)

Baca juga: Dahsyatnya Drone Iran, Bak Kawanan Tawon Hantui Langit Ukraina, Porak-porandakan Ibu Kota Kiev

Baca juga: Terancam Dikepung Militer Ukraina, Komandan Rusia Minta Penduduk Kherson Dievakuasi

Televisi Rusia menyiarkan rekaman para penduduk mengungsi dengan menyeberangi Sungai Dnipro menggunakan perahu.

Evakuasi ini dilakukan pemerintah pendudukan Rusia di Kherson menyusul ancaman serangan balasan dari pasukan Ukraina.

Pasukan Rusia di daerah itu mundur sejauh 20-30 km dalam beberapa minggu terakhir.

Mereka berisiko terjepit di tepi barat sungai Dnipro sepanjang 2.200 km yang membelah Ukraina.

Setelah mengumumkan darurat militer, Putin juga mengeluarkan dekrit yang membatasi pergerakan masuk dan keluar dari delapan wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved