Iran Bantah Pasok Senjata ke Rusia, Susul Klaim Kyiv dan AS Soal Rusia Gunakan Drone Kamikaze
Pemerintah Iran membantah memasok senjata untuk Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina, menyusul klaim penggunaan drone kamikaze dari Teheran.
Mereka dikenal sebagai loitering munition.
Kamikaze mampu menunggu beberapa saat di area yang diidentifikasi sebagai target potensial dan hanya menyerang setelah aset musuh teridentifikasi.
Senjata ini cenderung kecil, portabel dan dapat dengan mudah diluncurkan.
Keuntungan utama drone kamikaze adalah sulit untuk dideteksi dan dapat ditembakkan dari jarak jauh.
Nama "kamikaze" mengacu pada fakta bahwa drone dapat dibuang.
Drone kamikaze dirancang untuk menyerang di belakang garis musuh dan dihancurkan dalam serangan.
Senjata ini tidak seperti drone militer yang lebih tradisional, lebih besar dan lebih cepat yang kembali ke rumah setelah menjatuhkan rudal.
Baca juga: Pertama Kalinya Drone Kamikaze Asal Iran Digunakan Rusia untuk Serang Ukraina, 200.000 Warga Panik

Drone seri Shahed-136
Para pejabat AS mengatakan kepada CNN pada bulan Juli bahwa Iran telah mulai memamerkan drone seri Shahed ke Rusia di Lapangan Terbang Kashan di selatan Teheran bulan sebelumnya.
Drone ini mampu membawa rudal berpemandu presisi dan memiliki muatan sekitar 50 kilogram (110 pon).
Pada bulan Agustus, pejabat AS mengatakan Rusia telah membeli drone ini dan melatih pasukannya bagaimana menggunakannya.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rusia telah memesan 2.400 drone Shahed-136 dari Iran.
Reaksi Portugal
Pemerintah Portugal mengatakan Menteri Luar Negerinya João Gomes Cravinho telah menyatakan keprihatinannya.
Baca juga: POPULER Internasional: AS dan Inggris Evakuasi Warga di Afghanistan | Program Drone Kamikaze Iran
Dia menekankan perlunya pihak berwenang Iran untuk memastikan bahwa peralatan ini tidak dipasok ke Rusia.