Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO dan Rusia Gelar Latihan Nuklir di Tengah Ketegangan Eropa, AS Kerahkan Pembom B-52
Rusia dan NATO sama-sama melanjutkan latihan nuklir di tengah ketegangan yang meningkat setelah Putin mengancam akan gunakan nuklir di Ukraina.
Putin juga mengaku Rusia tidak ingin menghancurkan negara tetangganya itu.
Dalam konferensi pers KTT di Kazakhstan pada Jumat (14/10/2022), Putin juga mengaku mobilisasi pasukan militer cadangan Rusia akan berakhir dalam dua minggu.
Tidak ada rencana untuk melakukan mobilisasi lebih lanjut, kata dia.
Komentar terbaru Putin ini menunjukkan nada yang sedikit melunak seiring dengan jalannya invasi yang sudah memasuki akhir bulan kedelapan.
Sebulan terakhir ini, Rusia dirundung kekalahan sementara pasukan Ukraina mengalami kemajuan signifikan.

Baca juga: Putin Sebut Tak Perlu Ada Serangan Baru di Ukraina: Kami Tak Bertujuan Hancurkan Ukraina
Tetapi Putin, yang mengatakan dia akan siap menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan integritas teritorial Rusia, juga memperingatkan akan "bencana global" jika terjadi bentrokan langsung antara pasukan NATO dengan Rusia.
Peringatan itu ia ungkapkan setelah melancarkan serangan rudal besar-besaran di Kyiv dan kota-kota lain di Ukraina sebagai balasan atas ledakan di jembatan penghubung Krimea-Rusia.
"Kami tidak menetapkan tugas untuk menghancurkan Ukraina. Tidak, tentu saja tidak," kata Putin.
Dia mengatakan, "tidak perlu melakukan serangan besar-besaran" sekarang karena sebagian besar target yang ditentukan telah terkena.
Invasi Rusia yang goyah telah menghadapkan Putin dengan krisis terdalam selama 22 tahun sebagai pemimpin tertinggi Rusia, karena bahkan sekutu Kremlin yang setia telah menyerang kegagalan para jenderalnya dan sifat mobilisasi yang kacau.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)