Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Antisipasi Serangan Nuklir Rusia, Kyiv Kirim Pil Kalium Iodida ke Pusat-pusat Evakuasi

Kyiv mengirim pil kalium iodida ke pusat-pusat evakuasi Ukraina sebagai bentuk persiapan kemungkinan serangan nuklir Rusia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Justin Sullivan/AFP
Sebotol kalium idodida terlihat di Apotek West Marin pada 15 Maret 2011 di Point Reyes Station, California. Kyiv mengirim pil kalium iodida ke pusat-pusat evakuasi Ukraina sebagai bentuk persiapan kemungkinan serangan nuklir Rusia. 

"Media Barat, politisi Barat dan kepala negara terlibat dalam banyak latihan retorika nuklir sekarang," kata Peskov.

"Kami tidak ingin ambil bagian dalam hal ini."

Harian Italia La Repubblica melaporkan pada hari Minggu bahwa NATO telah mengirim laporan intelijen tentang pergerakan kapal selam nuklir Belgorod kepada anggotanya.

"Sekarang kapal itu kembali menyelam di laut Arktik dan dikhawatirkan misinya adalah untuk menguji super-torpedo Poseidon, yang sering disebut sebagai 'senjata Kiamat'," kata La Repubblica.

Ketika dihubungi oleh Reuters, menteri pertahanan Italia menolak berkomentar tentang masalah tersebut.

NATO tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Barat Sebut Tidak Ada Aktivitas Mencurigakan

Sementara itu, seorang pejabat Barat mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak ada indikasi aktivitas yang tidak biasa di sekitar persenjataan nuklir Moskow.

"Kami belum melihat indikator atau kegiatan yang kami anggap di luar norma," ujar pejabat yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa meski ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir harus ditanggapi dengan serius, masyarakat internasional telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan gentar.

"Ini bukan pertama kalinya Vladimir Putin menggunakan ancaman seperti itu, mereka tidak bertanggung jawab dan kita harus menanggapinya dengan serius," kata Baerbock saat berkunjung ke Warsawa, Selasa.

"Tapi itu juga merupakan upaya untuk memeras kami, seperti yang kami ketahui dari lebih dari 200 hari perang agresi brutal ini," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pada hari Selasa mengatakan urutan kesalahan strategis Putin harus dihentikan, dan penggunaan senjata nuklir akan menimbulkan konsekuensi.

Pada 21 September, Putin memerintahkan mobilisasi pertama pasukan cadangan militer Rusia sejak Perang Dunia Kedua.

Mobilisasi dilakukan untuk menempatkan lebih banyak pasukan di medan perang dan untuk mendukung rencana pencaplokan sebagian besar Ukraina.

Putin memperingatkan Barat bahwa ia tidak menggertak ketika dia mengatakan siap untuk menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia.

Rusia adalah negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia berdasarkan jumlah hulu ledak nuklir.

Rusia memiliki 5.977 hulu ledak sementara Amerika Serikat memiliki 5.428, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved