Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Daftar 13 Bencana Sepak Bola Selama 40 Tahun Terakhir
Kerushan di Stadion Kanjuruhan ramai dibicarakan publik. Berikut ini 13 bencana besar lain yang terjadi di stadion sepak bola selama 40 tahun terakhir
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia mencatat satu di antara bencana sepak bola di stadion olahraga paling mematikan di dunia, Sabtu (1/10/2022).
Menurut data terbaru, sebanyak 131 orang tewas dan ratusan orang terluka dalam insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Pendukung Arema FC menyerbu lapangan setelah timnya kalah 3-2 dari Persebaya Surabaya pada laga Sabtu (1/10/2022) malam itu.
Aparat kepolisian mencoba mengendalikan kerusuhan dengan menembakkan gas air mata.
Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Bertambah: 174 Orang Meninggal
Dikutip Al Jazeera, berikut 13 bencana besar lain yang terjadi di stadion sepak bola selama 40 tahun terakhir:
1. Januari 2022 di Kamerun
Sedikitnya delapan orang tewas dan 38 lainnya cedera akibat terinjak-injak di Stadion Yaounde Olembe.
Insiden ini terjadi sebelum pertandingan babak 16 besar Piala Afrika melawan Komoro.
2. Februari 2012 di Mesir
Kerusuhan suporter terjadi di penghujung pertandingan antara Al Masry dan Al Ahly di Kota Port Said.
Sedikitnya 73 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka. Liga Mesir dihentikan selama dua tahun .
3. Maret 2009 di Pantai Gading
Sedikitnya 19 orang tewas dalam penyerbuan di stadion Felix Houphouet-Boigny Abidjan sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Malawi.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Renggut Ratusan Nyawa, Sepakbola Indonesia Disorot Dunia

4. Mei 2001 di Ghana
Sedikitnya 120 orang tewas terinjak-injak di stadion sepak bola utama Accr.
Petugas polisi menembakkan gas air mata ke arah pendukung kerusuhan.
Insiden ini tercatat sebagai satu di antara bencana terburuk yang berhubungan dengan sepak bola di Afrika.
5. April 2001 di Afrika Selatan
Sedikitnya 43 orang terinjak hingga tewas ketika para penggemar mencoba memaksa masuk ke Stadion Ellis Park yang besar di Johannesburg di tengah pertandingan liga papan atas Afrika Selatan.
Baca juga: BRI Mengutuk Keras Peristiwa Kelam di Stadion Kanjuruhan

6. Oktober 1996 di Guatemala
Lebih dari 80 orang tewas dan sedikitnya 147 luka-luka ketika longsoran suporter jatuh dari kursi dan tangga pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Guatemala dan Kosta Rika di Guatemala City.
7. Mei 1992 di Prancis
Sebuah tribun di Stadion Furiani Bastia runtuh sebelum semifinal Piala Prancis melawan Olympique de Marseille.
Tragedi ini menewaskan 18 orang dan melukai lebih dari 2.300 orang.
8. Januari 1991 di Afrika Selatan
Sedikitnya 42 orang tewas terinjak-injak selama pertandingan pramusim di Stadion Oppenheimer di Orkney antara Kaizer Chiefs dan Orlando Pirates.
Seorang penggemar Pirates telah menyerang pendukung Chiefs di kerumunan memakai pisau.
9. April 1989 di Inggris
Ada 96 pendukung Liverpool terinjak sampai mati di stadion yang penuh sesak dan berpagar di Stadion Hillsborough, Sheffield.
Insiden ini terjadi sebelum semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest.
Satu korban meninggal pada Juni 2022, setelah 32 tahun menderita kerusakan otak yang parah dan tidak dapat diperbaiki.
10. Maret 1988 di Nepal
Sebuah penyerbuan menuju pintu keluar yang terkunci dalam badai hujan es di stadion sepak bola nasional Nepal di Kathmandu menewaskan lebih dari 90 orang.
11. Mei 1985 di Belgia
Sedikitnya 39 penonton meninggal dan lebih dari 600 terluka dalam kekerasan penggemar sebelum final Piala Eropa antara Juventus dan Liverpool di Stadion Heysel, Brussels.
Baca juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Anggota DPR Berharap FIFA Tak Sanksi Indonesia
12. Mei 1985 di Inggris
Sedikitnya 56 orang tewas dan lebih dari 200 terluka ketika kebakaran terjadi di tribun stadion Valley Parade di Bradford selama pertandingan divisi tiga melawan Lincoln City.
13. Oktober 1982, Rusia
Penonton meninggal ketika meninggalkan pertandingan Piala UEFA antara Spartak Moscow dan tim Belanda HFC Haarlem di Stadion Luzhniki di Moskow.
Pejabat dari bekas Uni Soviet tidak mengungkapkan tragedi itu selama bertahun-tahun.
Ketika mereka melakukannya, mereka memberikan angka kematian resmi 66 orang, meskipun jumlah yang tewas dalam kecelakaan di satu pintu keluar bisa mencapai 340.
Berita lain terkait dengan Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)