Profil Xi Jinping, Pemimpin China yang Diisukan Dikudeta dan Jadi Tahanan Rumah
Zeng mengatakan konvoi itu panjangnya mencapai 80 kilometer, dan desas-desusnya adalah Xi Jinping telah menjadi tahanan rumah.
Xi juga bertemu dengan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou di Singapura pada 7 November 2015. Hal ini menandai pertemuan pertama antara pemimpin Beijing dan Taipei sejak perang saudara China-Taiwan berakhir pada tahun 1949.
Pada tahun 2016, Xi Jinping dideklarasikan sebagai "inti partai komunis Tiongkok". Gelar tersebut semula dipegang oleh Mao Zedong.
Melalui gelar ini semakin memperkuat kekuasaan Xi Jinping.
6. Masa jabatan kedua "Tanpa Batas Waktu"
PKC mengusulkan amandemen konstitusi negara pada 25 Februari 2018, untuk menghapus batas masa jabatan presiden, sehingga memungkinkan Xi untuk menjabat tanpa batas waktu sebagai kepala negara China.
Baru pada 11 Maret 2018, Parlemen China mendukung perubahan pada konstitusi negara, membuka jalan bagi Xi untuk tetap berkuasa tanpa batas waktu.
Hingga pada 17 Maret 2018, Xi memulai jabatan keduanya sebagai Presiden China tanpa batasan masa jabatan.
Di masa jabatannya yang kedua, China menjadi tuan rumah kunjungan pemimpin Korea utara Kim Jong Un pada 25-27 Maret 2018.
Kemudian pada 4 Mei 2018, Xi mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengenai situasi di Semenanjung Korea.
Ini adalah kali pertama kedua pemimpin ini berbicara di telepon.
Xi Jinping juga bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada 1 Desember 2018 untuk membicarakan ketegangan perdagangan selama KTT G20 di Argentina.
Memasuki masa-masa pandemi Covid-19, Xi melakukan kunjungan ke Wuhan pada 10 Maret 2020, untuk inspeksi "pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi" di kota dan provinsi sekitarnya.
Pada 22 September 2020, melalui pidato yang dilakukan secara virtual ke Majelis Umum PBB, Xi menyerukan revolusi hijau dan mengatakan pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa “manusia tidak bisa lagi mengabaikan peringatan alam yang berulang-ulang".
Satu tahun kemudian, tepatnya pada 21 September 2021, Pemimpin China ini mengatakan tidak akan membangunn proyek pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri dan akan meningkatkan dukungan keuangan untuk proyek energi hijau serta rendah karbon di negara berkembang.
Pejabat senior PKC menyetujui resolusi tentang “prestasi besar dan pengalaman bersejarah” partai pada 11 November 2021, dalam sebuah langkah yang diharapkan akan semakin memperkuat kekuasaan Xi.