Kamis, 2 Oktober 2025

Mobilnya Diserang Bom, Vladimir Putin Sudah 6 Kali Lolos dari Percobaan Pembunuhan

Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrlo Budanov mengatakan bahwa pada saat itu ada upaya yang gagal untuk menyerang Putin.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
DW.com / Russian Defence Ministry via AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin dan peluncur roket ganda Grad milik Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mendapatkan serangan  bom yang menyasar mobil yang ditumpanginya.

Serangan itu diyakini untuk membunuh Putin.

Namun rencana tersebut gagal karena adanya reaksi cepat dari pihak keamanan pribadinya.

Putin lolos dari upaya percobaan pembunuhan itu.

Dikutip dari laman Newsdayexpress.com, Jumat (16/9/2022), Putin merupakan satu-satunya politisi Rusia yang telah menjadi target 6 kali upaya pembunuhan.

Dalam situasi seperti itu, tim penembak jitu elite Rusia selalu dikerahkan untuk mengamankan pemimpin negara yang sedang perang dengan Ukraina itu.

Baca juga: Vladimir Putin Nyaris Tewas Setelah Mobilnya Diserang Bom, Presiden Ukraina Kecelakaan Mobil

Kendati demikian, tindakan telah diambil terhadap banyak perwira senior yang ditempatkan di dinas keamanan atas serangan terhadap mobilnya.

Perlu diketahui, sangat sedikit orang yang mengetahui gerakan Putin dan semuanya terkait dengan Layanan Keamanan Presiden.

Sebuah sumber yang dekat dengan Putin mengatakan bahwa selama serangan itu, ada ledakan keras di sisi kiri mobilnya dan terlihat gumpalan asap besar pun membubung.

Setelah itu petugas keamanan membawa limousin Putin ke tempat yang aman.

Selain serangan bom mobil di atas, Vladimir Putin juga lolos dari serangkaian 5 percobaan pembunuhan sebelumnya.

Berikut dirangkum Tribunnews.com, Jumat (16/9/2022):

Serangan terhadap Putin di Kaukasus

Vladimir Putin juga pernah diserang di Kaukasus yang terletak di wilayah antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Ini termasuk Armenia, Azerbaijan, Georgia dan Rusia selatan.

Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrlo Budanov mengatakan bahwa pada saat itu ada upaya yang gagal untuk menyerang Putin.

Dalam percakapan dengan Pravda Ukraina, ia menyampaikan bahwa sangat sedikit orang yang mengetahuinya.

Itu adalah upaya yang benar-benar gagal, namun itu benar-benar terjadi.

Kejadian ini terjadi sekitar dua bulan yang lalu dan tidak jelas siapa yang berada di balik dugaan serangan atau di mana itu terjadi.

Mempertimbangkan meningkatnya jumlah serangan tersebut, Putin pun kini selalu dikelilingi oleh tim penembak jitu elite.

Tugas mereka adalah membunuh orang-orang yang menyerang Putin terlebih dahulu.

Putin diserang di Azerbaijan

Pada 2002, selama kunjungan kenegaraannya ke Azerbaijan, seorang pria Irak ditangkap karena merencanakan untuk membunuh Putin.

Menurut laporan itu, penangkapan tersebut adalah terkait dengan Irak dengan Afghanistan dan pasukan pemberontak Chechnya.

Pria itu seharusnya memasok bahan peledak ke kaki tangan lain untuk membunuh Putin.

Namun, polisi Azerbaijan mengetahui tentang konspirasi itu, bahkan sebelum insiden tersebut terjadi.

Polisi pun menangkap pria itu dan komplotannya, kemudian pria tersebut divonis 10 tahun penjara.

Bom di bawah jalan raya di Moskwa

Pada November 2002, ada upaya lain yang dilakukan untuk menyerang Putin.

Saat itu bom ditanam di bawah jalan raya dekat Gedung Kremlin yang terletak di Moskwa.

Para konspirator menduga konvoi Putin akan melewati jalur ini.

Namun, badan intelijen Rusia mengetahui konspirasi tersebut dan rute mobil Putin pun dialihkan.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan 40 kg bahan peledak dari kolong jalan tol.

Namun hingga saat ini, pejabat Rusia menolak untuk mengomentari masalah tersebut.

Plot pembunuhan Putin di Inggris

Polisi kontra-terorisme Inggris dilaporkan menggagalkan rencana untuk membunuh Putin pada Oktober 2003.

Ada yang mengklaim bahwa seorang mantan pembunuh Dinas Rahasia Rusia mencoba menargetkan Putin dengan senapan sniper.

Mantan agen Rusia itu mengenal seorang pejabat senior di Dinas Keamanan Federal Inggris.

Dari situ si pembunuh harus mendapatkan informasi tentang setiap gerakan Putin.

Polisi mengkonfirmasi pada saat itu bahwa dua pria berusia 40 dan 36 tahun, telah ditangkap oleh polisi terkait dengan tuduhan tersebut.

Namun mereka dibebaskan setelah diinterogasi dan mengatakan tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil terhadap mereka.

Pemberontak Chechnya mencoba menyerang Putin

Seorang pemberontak Chechnya bernama Adam Osmayev mencoba menyerang Putin.

Pemberontak ini memiliki hubungan yang dekat dengan Inggris.

Penyerang itu pun ditangkap oleh pasukan khusus dari kota pelabuhan Ukraina, Odessa, yang terletak di tepi Laut Hitam.

Ia kemudian ditampilkan di televisi milik pemerintah, di mana pelaku terlihat setengah telanjang dan menunjukkan luka tubuh yang jelas, ia mengakui rencana serangan itu.

Osmayev mengatakan bahwa tujuannya adalah 'pergi ke Moskwa dan mencoba membunuh Putin'.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved