Jumat, 3 Oktober 2025

Gantikan Boris Johnson, Liz Truss Terpilih Jadi PM Inggris

Liz Truss terpilih menjadi PM Inggris yang baru menggantikan Boris Johnson. Ia mengalahkan kandidat lain yaitu Rishi Sunak.

Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berbicara selama Konferensi Musim Semi Partai Konservatif di Blackpool Winter Gardens di Blackpool, barat laut Inggris, pada 19 Maret 2022. Liz Truss terpilih menjadi PM Inggris yang baru menggantikan Boris Johnson. Ia mengalahkan kandidat lain yaitu Rishi Sunak. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss menjadi Perdana Menteri terbaru dan menggantikan Boris Johnson.

Terpilihnya Truss setelah menang dalam pemilihan internal di Partai Konservatif dengan mengalahkan mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak.

Dikutip dari CNBC, Truss meraih suara sebanyak 81.326 anggota sedangkan Sunak memperoleh 60.399 suara.

Setelah pengumuman, Truss pun mengucapkan terimakasih kepada pendukungnya dan menyebut nama Boris Johnson sebagai temannya.

Pada pidatonya, ia berjanji akan memenuhi janjinya kepada para pendukung di tahun 2019, merancang rencana untuk memotong pajak, serta menumbuhkan ekonomi Inggris.

Selain itu, Truss juga memiliki program jangka panjang terkait suplai energi serta membawa kemenangan kepada partai Konservatif di Pemilu selanjutnya yang kemungkinan akan digelar pada tahun 2024.

Baca juga: Debat TV Kandidat PM Inggris Liz Truss dan Rishi Sunak Batal karena Presenter Pingsan

Lebih lanjut, Truss pun mengomentari masa kepemimpinan Boris Johnson seperti soal Brexit hingga Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Boris, Anda dapat mewujudkan Brexit, Anda 'menghancurkan' (pemimpin Partai Buruh) Jeremy Corbyn, Anda meluncurkan vaksin dan menghadapi Vladimir Putin."

"Anda begitu dikagumi dari Kiev hingga Carlisle," katanya dikutip dari Washington Post.

Terpisah, Boris pun mengucapkan selamat kepada Truss.

Boris menganggap kemenangan Truss adalah sebuah penentuan dan dianggap memiliki rencana tepat untuk mengatasi krisis keuangan, menyatukan partai Konservatif, melanjutkan untuk menyatukan hingga menaikkan kelas dari Inggris.

Menanggapi pernyataan Boris itu, Sunak pun menulis cuitan di akun Twitternya @RishiSunak, Senin (5/9/2022).

Ia menegaskan bahwa partai Konservatif adalah keluarga dan menganggap Truss adalah sosok yang pas.

"Terimakasih kepada siapapun yang memilih saya. Saya telah mengatakan bahwa Partai Konservatif adalah satu keluarga.

"Ini adalah saat yang tepat untuk bersatu dalam kepempimpinan Perdana Menteri Liz Truss yang memerintah Inggris dalam keadaan yang sulit," tulisnya.

Setelah terpilih, Truss pun tidak secara langsung menjabat sebagai Perdana Menteri menggantikan Boris Johnson.

Rangkaian proses selanjutnya yaitu Boris Johnson harus melaporkan mundurnya dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris kepada Ratu Elizabeth II yang selanjutnya akan menunjuk Truss untuk menggantikannya.

Pemimpin Partai Konservatif baru dan perdana menteri yang akan datang Liz Truss tersenyum dan melambai ketika dia tiba di Markas Besar Partai Konservatif di London tengah setelah diumumkan sebagai pemenang kontes kepemimpinan Partai Konservatif di sebuah acara di London pusat pada 5 September 2022. - Truss adalah Perdana menteri wanita ketiga Inggris setelah Theresa May dan Margaret Thatcher. Wanita berusia 47 tahun itu secara konsisten menikmati dukungan luar biasa atas Sunak yang berusia 42 tahun dalam polling dari sekitar 200.000 anggota Tory yang memenuhi syarat untuk memilih.
 (Photo by Daniel LEAL / AFP)
Pemimpin Partai Konservatif baru dan perdana menteri yang akan datang Liz Truss tersenyum dan melambai ketika dia tiba di Markas Besar Partai Konservatif di London tengah setelah diumumkan sebagai pemenang kontes kepemimpinan Partai Konservatif di sebuah acara di London pusat pada 5 September 2022. - Truss adalah Perdana menteri wanita ketiga Inggris setelah Theresa May dan Margaret Thatcher. Wanita berusia 47 tahun itu secara konsisten menikmati dukungan luar biasa atas Sunak yang berusia 42 tahun dalam polling dari sekitar 200.000 anggota Tory yang memenuhi syarat untuk memilih. (Photo by Daniel LEAL / AFP) (AFP/DANIEL LEAL)

Diberitakan CNBC, Boris dan Truss berencana akan tiba di Balmoral Castle untuk menemui Ratu Elizabeth II hari ini, Selasa (6/9/2022) waktu setempat.

Di sisi lain, setelah Truss ditunjuk oleh Ratu Elizabeth II, ia akan menghadapi tantangan terbesar dalam karir politiknya yaitu memerintah partai politik yang berseberangan dan memimpin Inggris untuk menghadapi krisis terbesar dalam sedekade.

Namun, krisis tersebut juga dibarengi untuk tetap mendukung Ukraina dalam perang.

Krisis keuangan dan membengkaknya utang energi diperkirakan akan menjadi priortias Truss untuk diselesaikan di tengah tren inflasi yang menerpa Inggris.

Sebagai informasi, ada fakta unik di balik kemenangan Truss.

Selain Truss, pemimpin perempuan Inggris berasal dari Partai Konservatif yaitu Theresa May dan Margaret Thatcher.

Profil Liz Truss

Dikutip dari gov.uk, Elizabeth Truss atau yang lebih dikenal dengan Liz Truss sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri sejak 15 September 2021.

Sebelumnya ia juga pernah ditunjuk sebagai Menteri Perempuan dan Kesetaraan pada 10 September 2019.

Karier politik Truss berawal saat dirinya masuk pertama kali di parlemen pada tahun 2010.

Lalu pada tahun 2012, dia ditunjuk sebagai Sekretaris Kementerian Pendidikan dan Anak.

Kemudian ia pun juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Lingkungan, Pangan, dan Desa dari Juni 2014-Juli 2016.

Karier politiknya pun semakin moncer ketika pada tahun 2017 dirinya menjabat sebagai Kepala Sekretaris Kementerian Keuangan pada Juni 2017-Juli 2019.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved