Update Perang Rusia dan Ukraina: Pasukan Ukraina Tembaki Feri Rusia di Tepi Sungai Dnieper

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-189 pada Rabu (31/8/2022).

Update Pertempuran

Ukraina serang Rusia

Dikutip Al Jazeera, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah menyerang posisi Rusia di seluruh front.

Inggris sebut Ukriana pukul mundur pasukan Rusia

Inggris, sekutu Ukraina, mengatakan formasi Ukraina di selatan telah mendorong pasukan garis depan Rusia mundur agak jauh di beberapa tempat, mengeksploitasi pertahanan Rusia yang relatif tipis.

Pasukan Ukraina tembaki feri Rusia

Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan pasukan Ukraina menembaki feri yang digunakan oleh Rusia untuk memasok pasukannya di tepi barat Sungai Dnieper.

Baca juga: Ukraina Luncurkan Serangan Balik untuk Rebut Kherson yang Diduduki Rusia

Rusia klaim kehilangan lebih dari 1.200 personel militer

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina kehilangan lebih dari 1.200 personel militer serta 139 tank, kendaraan lapis baja dan truk, setelah mencoba melakukan ofensif di tiga arah berbeda di wilayah Mykolaiv dan Kherson.

Update PLTN Zaporizhzhia

Kunjungan IAEA ke PLTN Zaporizhzhia

Konvoi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah berangkat dari Kyiv menuju pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan.

Radiasi di PLTN Zaporizhzhia

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tingkat radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia tetap normal.

Ukraina tuduh Rusia sengaja tembaki koridor yang digunakan pejabat IAEA kunjungi PLTN Zaporizhzhia

Ukraina menuduh Rusia sengaja menembaki koridor yang perlu digunakan pejabat IAEA untuk mencapai pabrik dalam upaya untuk membuat mereka melakukan perjalanan melalui Krimea yang dicaplok Rusia.

Tidak ada tanggapan langsung dari Moskow.

Update Diplomasi dan ekonomi

Pasokan gas Nord Stream dihentikan

Baca juga: Pasokan Nord Stream Terhenti Selama 3 Hari, Unit Kompresor Gas dalam Perbaikan

Rusia menghentikan pasokan gas melalui pipa utama ke Eropa, mengintensifkan pertempuran ekonomi antara Moskow dan Brussel dan meningkatkan prospek resesi dan penjatahan energi di beberapa negara terkaya di kawasan itu.

Prancis antisipasi pasokan gas

Menteri Energi Prancis mengatakan Gazprom menggunakan alasan untuk mematikan pengiriman gas ke kontraktor Prancisnya tetapi menambahkan bahwa Prancis telah mengantisipasi hilangnya pasokan.

AS nilai Rusia bersiap gelar referendum

Departemen Luar Negeri mengatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menilai bahwa Rusia sedang mempersiapkan untuk menggelar referendum palsu di beberapa bagian Ukraina di bawah kendalinya untuk mengklaim bahwa orang Ukraina ingin bergabung dengan Rusia.

Pembaruan soal penangguhan visa Rusia

Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) kemungkinan akan setuju untuk menangguhkan perjanjian visa dengan Rusia dan membuat warganya menunggu lebih lama dan membayar lebih untuk visa.

Sementara blok itu tetap terpecah karena larangan perjalanan Uni Eropa secara langsung.

Republik Ceko dikecam karena larangan bepergian

Republik Ceko, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, menghadapi perlawanan keras dari beberapa negara anggota karena melarang Rusia bepergian di dalam blok tersebut.

Jerman dan Prancis, serta Hungaria, Luksemburg dan Austria, telah mengajukan keberatan.

Baca juga: Buntut Sanksi Barat, Rusia Makin Dekat dengan Iran, Perkuat Aliansi Lewat Gandum, Drone, dan Satelit

Kapal gandum tiba di Afrika

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sebuah kapal yang membawa gandum dari Ukraina ke Horn of Afrika yang dilanda kekeringan telah berlabuh di Djibouti.

Odesa diharapkan masuk dalam Daftar Warisan Dunia

Ukraina akan meminta pengawas budaya PBB untuk menambahkan kota pelabuhan bersejarah Odesa ke dalam Daftar Warisan Dunia situs-situs yang dilindungi saat pasukan Moskow mendekati kota itu.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)