Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Klaim Berhasil Menerobos Pertahanan Rusia di Kherson

Ukraina mengatakan telah menerobos garis pertahanan pertama Rusia di wilayah Kherson. Terdengar banyak ledakan di kota Kherson dan Nova Kakhovka.

Editor: Daryono
Anatolii STEPANOV / AFP
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di sepanjang jalur pada posisi mereka di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, dekat desa Novognativka, wilayah Donetsk pada 21 Februari 2022. - Ukraina mengklaim pasukannya berhasil menerobos pertahanan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina mengatakan telah menembus garis pertahanan pertama Rusia di wilayah Kherson yang diduduki.

Dorongan yang dilaporkan tampaknya merupakan bagian dari serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu yang diluncurkan oleh Kyiv dalam upaya untuk merebut kembali selatan Rusia.

Serangan Ukraina bertujuan untuk memotong pasukan Rusia di sana dari rute pasokan utama.

Sementara itu, militer Rusia mengklaim bahwa pasukan Ukraina menderita kerugian besar selama upaya penyerangan yang gagal.

Klaim oleh Ukraina dan Rusia belum diverifikasi secara independen.

Kherson menjadi kota besar Ukraina pertama yang jatuh ke tangan Rusia setelah pasukan maju ke kota dari Semenanjung Krimea pada hari-hari awal perang.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-188: Ukraina Lakukan Serangan Balasan di Kherson

Senin (29/8/2022) pagi, kelompok operasional Kakhovka Ukraina di selatan mengatakan bahwa satu resimen pasukan yang didukung Rusia telah meninggalkan posisinya di wilayah Kherson.

Ia menambahkan bahwa pasukan terjun payung Rusia yang menyediakan cadangan telah melarikan diri dari medan perang.

Mengutip BBC, Oleksiy Arestovych, penasihat kepala kantor Presiden Volodymyr Zelensky, juga mengatakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina "telah menembus garis depan di beberapa tempat".

Sementara itu, saksi mata melaporkan mendengar lebih banyak ledakan di kota Kherson dan Nova Kakhovka, sekitar 55 km timur laut dari ibukota regional.

Pasukan Ukraina menggempur Novaya Kakhovka, sebuah kota di wilayah Kherson Ukraina yang dikendalikan oleh pasukan Rusia.
Pasukan Ukraina menggempur Novaya Kakhovka, sebuah kota di wilayah Kherson Ukraina yang dikendalikan oleh pasukan Rusia. (Media Sosial/TASS/RIA Novosti)

Penyeberangan utama melintasi Sungai Dnipro di dua lokasi telah berulang kali menjadi sasaran militer Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Kantor berita pemerintah Rusia Ria Novosti melaporkan bahwa Nova Kakhovka dalam keadaan tanpa listrik dan pasokan air dalam semalam.

Dalam pidatonya, Presiden Zelensky mengeluarkan peringatan keras kepada pasukan Rusia.

"Jika mereka ingin bertahan, sudah waktunya bagi tentara Rusia untuk melarikan diri. Pulanglah," kata Zelensky.

Menanggapi klaim Ukraina, kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah mencoba melakukan serangan di Kherson dan wilayah tetangga Mykolaiv.

Kementerian yang dikutip oleh kantor berita milik pemerintah Rusia mengatakan operasi ini telah gagal, dan bahwa pasukan Ukraina telah "menderita kerugian besar".

Baca juga: Presiden Rusia, Vladimir Putin Beri Uang Bulanan Rp 2,4 Juta untuk Pengungsi Donbas dan Ukraina

Pejabat Kyiv mengklaim telah menggunakan sistem roket Himars yang dipasok AS untuk menghancurkan tiga jembatan yang melintasi Sungai Dnipro.

Komando selatan militer juga mengatakan telah menghancurkan jembatan ponton Rusia darurat di atas sungai.

Menurut sumber militer Barat, serangan Kyiv adalah bagian dari upaya yang ditargetkan untuk memotong pasukan Rusia di tepi kanan (barat) sungai dengan tujuan akhir merebut kembali seluruh wilayah Kherson.

Moskow mengandalkan jembatan ini untuk memasok pasukan mereka.

Kherson, yang berpenduduk 290.000 jiwa sebelum perang, adalah satu-satunya ibu kota regional yang telah direbut oleh pasukan Rusia dan saat ini dikelola oleh pejabat yang didukung Moskow.

Menurut kantor berita Rusia Tass, para pejabat di wilayah Kherson telah mulai bergerak maju dengan rencana untuk mengadakan referendum untuk secara resmi bergabung dengan Rusia.

Hal itu memicu tuduhan oleh AS bahwa Rusia dapat bersiap untuk secara ilegal mencaplok bagian-bagian Ukraina selatan yang diduduki.

Bulan lalu, Rusia mengatakan fokus militernya tidak lagi hanya di Ukraina timur tetapi juga di wilayah selatan Kherson dan Zaporizhzhia.

(Tribunnews.com/Yurika)

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved