Senin, 6 Oktober 2025

China dan Taiwan Memanas

China Kembali Tingkatkan Latihan Militer Saat Anggota Parlemen AS Mengunjungi Taiwan

Kementerian Pertahanan China mengatakan bahwa kunjungan anggota parlemen AS ke Taiwan telah melanggar kedaulatan dan integritas teritorial China

AFP
Sebuah jet militer China terbang di atas pulau Pingtan, salah satu titik terdekat China daratan ke Taiwan, di provinsi Fujian pada 6 Agustus 2022. China kembali meningkatkan latihan militer di dekat Taiwan pada Senin (15/8/2022), di tengah kunjungan anggota parlemen Amerika Serikat ke Taipei. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI – China kembali meningkatkan latihan militer di dekat Taiwan pada Senin (15/8/2022), di tengah kunjungan anggota parlemen Amerika Serikat ke Taipei.

Lima anggota parlemen AS, yang dipimpin oleh Senator Ed Markey, tiba di Taipei pada Minggu (14/8/2022) malam.

Unit militer China yang bertanggung jawab atas daerah yang berdekatan dengan Taiwan mengatakan, pihaknya telah mengorganisir patroli kesiapan tempur gabungan di sekitar wilayah Taiwan.

Baca juga: Amerika Serikat Bakal Tingkatkan Perdagangan dengan Taiwan Melalui Jalur Laut dan Udara

Sementara itu, Kementerian Pertahanan China mengatakan bahwa kunjungan anggota parlemen AS ke Taiwan telah melanggar kedaulatan dan integritas teritorial China.

"Tentara Pembebasan Rakyat China akan terus melatih dan mempersiapkan perang, dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial, serta dengan tegas akan menghancurkan segala bentuk separatisme 'kemerdekaan Taiwan' dan campur tangan asing," kata Kementerian Pertahanan China seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/8/2022)

Unit militer China lalu mengatakan, latihan yang berlangsung pada hari Senin itu berada di dekat pulau Penghu, Taiwan.

Di sisi lain, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang bertemu dengan anggota parlemen AS di kantornya, mengatakan bahwa latihan militer yang dilakukan China sangat mempengaruhi perdamaian dan stabilitas regional.

"Kami terlibat dalam kerja sama yang erat dengan sekutu internasional untuk memantau dengan cermat situasi militer. Pada saat yang sama kami melakukan segala yang kami bisa untuk memberi tahu dunia bahwa Taiwan bertekad untuk menjaga stabilitas dan status quo di Selat Taiwan," kata Tsai.

Baca juga: Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga 10 Bps untuk Hidupkan Kembali Permintaan Kredit Penduduknya

Di samping itu, Markey juga mengatakan kepada Tsai bahwa AS memiliki kewajiban moral untuk melakukan segalanya demi mencegah konflik yang tidak perlu.

"Taiwan telah menunjukkan pengendalian dan kebijaksanaan yang luar biasa selama masa-masa sulit," katanya.

Selain melakukan pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, anggota parlemen AS juga telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Joseph Wu beserta anggota komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen Taiwan.

"China yang otoriter, tidak dapat mendikte bagaimana Taiwan yang demokratis menjalin hubungan dengan sekutunya," kata Wu di Twitter tentang pertemuan mereka.

Baca juga: China Kirim Jet Tempur dan Pesawat Pengebom ke Thailand saat AS Latihan Tempur di Indonesia

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan pulau yang diperintah secara demokratis itu dengan sarana untuk mempertahankan diri.

Sebelumnya latihan militer besar-besaran China digelar di sekitar Taiwan untuk mengungkapkan kemarahannya atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei pada awal Agustus lalu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved