Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Austria Bersikukuh tetap Netral Meski Rusia Hancurkan Ukraina, Tak Berencana Gabung NATO

Austria bersikukuh untuk tetap mempertahankan netralitas dan tidak berniat gabung NATO di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

IST
Bendera NATO. - Austria bersikukuh untuk tetap mempertahankan netralitas dan tidak berniat gabung NATO di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Ruang netralitas geopolitik di Eropa telah menyusut sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Arsitektur keamanan benua yang berkembang telah mendorong Swedia dan Finlandia untuk meninggalkan ketidakberpihakan bersejarah mereka.

Bahkan Swiss bergerak lebih dekat ke NATO.

Dikutip Al Jazeera, namun, Austria tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan NATO meskipun perang sedang berlangsung.

Austria, anggota Uni Eropa (UE), bermitra dengan NATO dalam berbagai kapasitas dan negara tersebut menjadi lebih terintegrasi ke dalam kerangka keamanan UE.

Dalam konteks ini, beberapa analis menyebut Austria pada dasarnya sebagai pengendara bebas, hanya bertahan dengan keberuntungan sambil tetap berada di luar NATO.

Baca juga: Emmanuel Macron Tanda Tangani Protokol Aksesi Finlandia dan Swedia Gabung NATO

Netralitas tidak bisa ditawar

Hampir enam bulan dalam krisis Ukraina, tidak ada perdebatan serius di Austria tentang resmi bergabung dengan NATO.

Sedikitnya 80 persen orang Austria mendukung untuk tetap berada di luar aliansi Barat sementara semangat netralitas tetap populer di kalangan politisi Austria di seluruh spektrum.

Pada 7 Maret 2022, Kanselir Karl Nehammer, seorang politisi konservatif, mentweet bahwa netralitas Austria “tidak untuk diperdebatkan”.

Pemimpin Partai Sosial Demokrat Austria (SPO) kiri-tengah, Pamela Rendi-Wagner, sering menyebut netralitas Wina “ tidak bisa ditawar.”

Partai Kebebasan Austria (FPO) sayap kanan memiliki posisi pro-netralitas yang sama dan begitu pula Partai Hijau pasifis.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Pemerintah Separatis Salahkan Kyiv atas Serangan di PLTN Zaporizhzhia

“Setelah pengalaman mengerikan dari dua Perang Dunia dan rezim teror Nazi, netralitas berakar kuat dalam pola pikir penduduk Austria,” Wolfgang Pusztai, mantan atase pertahanan Austria, mengatakan kepada Al Jazeera.

Netralitas dikaitkan dengan kebebasan Austria

Sejak 1950-an, netralitas telah lama dikaitkan dengan kebebasan Austria.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved