Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Diminta Tangkap Sindikat Penyalur 60 WNI ke Kamboja, Ganjar Pranowo Bongkar Kondisi Korban

Polisi diminta segera menangkap sindikat penyalur 60 Warga Negara Indonesi (WNI) ke Kamboja karena kasus ini bukan kali pertama terjadi.

Penulis: Chaerul Umam
huffpost.com
Ilustrasi penyekapan. Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher, meminta pemerintah dan aparat kepolisian segera menangkap sindikat penyalur 60 Warga Negara Indonesi (WNI) ke Kamboja. Adapun dari 60 WNI tersebut, 55 WNI di Kamboja berhasil diselamatkan dari tempat penyekapan oleh tim kepolisian Kamboja, sedangkan 5 WNI lainnya masih proses evakuasi. 

Kepastian itu didapatkan setelah pihak KBRI di Kamboja tak henti-hentinya berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat.

Ganjar Pranowo juga meminta KBRI untuk berkomunikasi dengan pihak perusahaan yang menipu para pekerja migran tersebut.

Baca juga: NasDem Desak Kemenlu Lakukan Upaya Pembebasan Terhadap 60 WNI di Kamboja

Dengan tanggap menggerakkan jajarannya dan KBRI, Ganjar tak hanya ingin kepastian dari satu pihak saja, melainkan langsung dari korbannya dan datang langsung ke lokasi tempat para korban disembunyikan.

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa ke-54 WNI yang menjadi korban penipuan kerja dan TPPO perusahaan investasi itu tidak dalam kondisi disekap.

"Maka kemarin masih 'nanti akan diproses', saya bilang, tidak. Suruh turun ke lokasi ngecek betul apa yang terjadi. Sambil membuat back up mengamankan mereka," ucap Ganjar Pranowo.

"Jadi saya mau fair, bahwa mereka tidak (mengalami) kekerasan dengan beberapa orang menyampaikan kan tidak hanya dari Jawa Tengah saja. Saya sampaikan saya mau ngomong langsung," sambungnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pekerja migran warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan kerja dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja dalam kondisi baik
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pekerja migran warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan kerja dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja dalam kondisi baik (Istimewa)

Agar kejadian seperti ini tidak terulang, Ganjar mengimbau bagi para pekerja yang ingin bekerja di luar negeri untuk mengikuti aturan yang ada dengan mendaftar di agen atau perusahaan resmi dan tidak melalui jalur ilegal.

"Karena beberapa waktu lalu ada kejadian begini juga di sana dan sudah dikembalikan, ditarik lagi. Maka saya minta siapapun yang mau kerja keluar tolong ikuti aturan semuanya sehingga kami bisa pantau," kata Ganjar.

Sebelumnya, sebanyak 54 pekerja migran WNI menjadi korban penipuan penempatan kerja dan TPPO dari perusahaan investasi ilegal.

Korban pun sempat meminta pertolongan yang diberitakan melalui media sosial.

54 WNI Disekap di Kamboja, Begini Penjelasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah menindaklanjuti dugaan penyekapan 54 Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja

Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari, mengatakan telah berkoordinasi dengan  Direktur Pelindungan WNI Kemenlu yang hasilnya KBRI Pnom Penh telah menerima informasi mengenai 53 WNI yg dilaporkan menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja.

KBRI telah menghubungi pihak Kepolisian Kamboja untuk permohonan bantuan pembebasan sambil terus menjalin komunikasi dengan para WNI tersebut.

Saat ini Kepolisian Kamboja sedang melakukan langkah-langkah penanganan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved