Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Udara Rusia Targetkan Wilayah Laut Hitam Ukraina, Hantam Infrastruktur Pelabuhan

Militer Ukraina melaporkan Rusia menargetkan wilayah Laut Hitam di selatan Ukraina, yaitu Odesa dan Mykolaiv dalam serangan udara pada Selasa (26/7)

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Wikipedia
Pesawat jet Tu-22M3 milik Rusia. Militer Ukraina melaporkan Rusia menargetkan wilayah Laut Hitam di selatan Ukraina, yaitu Odesa dan Mykolaiv dalam serangan udara pada Selasa (26/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Militer Ukraina melaporkan Rusia menargetkan wilayah Laut Hitam di selatan Ukraina, yaitu Odesa dan Mykolaiv dalam serangan udara pada Selasa (26/7/2022).

Rudal Rusia yang ditembakkan dari pesawat pengebom jarak jauh menghantam gedung-gedung swasta dan infrastruktur pelabuhan.

Komando Operasi Ukraina Selatan mengungkapkan bangunan di desa-desa pesisir Odesa terbakar setelah menjadi target serangan pasukan Rusia.

Baca juga: AS Kaget, Rusia Putuskan Minggat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah Tahun 2024

Seorang juru bicara angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan pesawat pengebom jarak jauh Tupolev Tu-22M, jet tempur Sukhoi Su-30, dan Sukhoi Su-35 untuk melancarkan serangan dari Laut Hitam.

Sementara di wilayah Mykolaiv, infrastruktur pelabuhan menjadi sasaran meskipun ada kesepakatan mengenai pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Beberapa jam setelah serangan, seorang pejabat Ukraina yang ditempatkan di Ukraina selatan, Kirill Stremousov mengatakan wilayah Odesa dan Mykolaiv akan segera dibebaskan oleh pasukan Rusia, sama seperti wilayah Kherson yang diduduki Rusia.

“Wilayah Kherson dan kota Kherson telah dibebaskan selamanya,” kata Kirill Stremousov, yang dikutip dari APNews.

Di bidang diplomatik, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow siap mengadakan pembicaraan dengan Ukraina untuk mengakhiri perang, meskipun ia kembali mengklaim sekutu Barat Kyiv menentang kesepakatan tersebut.

“Kami tidak pernah menolak untuk melakukan pembicaraan, karena semua orang tahu bahwa setiap permusuhan berakhir di meja perundingan,” kata Sergei Lavrov saat melakukan perjalanan ke Uganda pada Selasa kemarin.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Markas Legiun Asing Ukraina Tewaskan 40 Petempur Asing

Lavrov menambahkan, negosiasi tidak berlanjut sejak pertemuan kedua belah pihak di Istanbul, Turki pada akhir Maret lalu.

Sementara Kementerian Pertahanan Inggris pada Selasa kemarin melaporkan tidak ada indikasi kapal perang Ukraina dan persediaan rudal anti-kapal berada di pelabuhan Odesa, seperti yang diklaim Moskow saat menyerang lokasi tersebut selama akhir pekan kemarin.

“Ini telah secara signifikan merusak keseluruhan rencana invasi, karena Rusia tidak dapat secara realistis mencoba serangan amfibi untuk merebut Odesa. Rusia akan terus memprioritaskan upaya untuk menurunkan dan menghancurkan kemampuan anti-kapal Ukraina,” kata kementerian itu.

Kantor Presiden Ukraina pada Selasa kemarin melaporkan penembakan yang dilakukan pasukan Rusia selama 24 jam sebelumnya telah menewaskan tiga warga sipil dan melukai delapan warga Ukraina.

Selain itu, Kantor Kepresidenan Ukraina mengungkapkan di wilayah Donetsk timur terjadi penembakan berlanjut di seluruh front, dengan pasukan Rusia menargetkan beberapa kota besar di kawasan itu seperti , Bakhmut, Avdiivka dan Toretsk.

Baca juga: Rusia Serang Gudang Pangan di Pelabuhan Odessa, Harga Gandum Langsung Melonjak

Gubernur regional Donetsk Pavlo Kyrylenko memerintahkan agar seluruh warga sipil segera mengungsi.

“Tidak ada satu pun tempat aman yang tersisa. Semuanya sedang dikupas. Tapi masih ada jalur evakuasi untuk penduduk sipil,” kata Kyrylenko dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Institute for the Study of War, sebuah think tank yang berbasis di Washington, melaporkan militer Rusia menggunakan tentara bayaran dari kelompok bayangan Wagner untuk merebut Pembangkit Listrik Vuhledar di pinggiran utara desa Novoluhanske, wilayah Bakhmut.

Fokus utama pasukan Rusia saat ini adalah merebut Bakhmut, yang dibutuhkan militer Rusia untuk menekan serangan di benteng Ukraina yang berada di wilayah Donetsk.

“Pasukan Rusia membuat keuntungan kecil di selatan Bakhmut tetapi tidak mungkin dapat secara efektif memanfaatkan kemajuan ini untuk mengambil kendali penuh atas Bakhmut itu sendiri,” kata Institute for the Study of War.

Pasukan Rusia terus menyerang infrastruktur sipil di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dan wilayah sekitarnya di timur laut Kyiv.

Baca juga: Jerman Minta Warganya Berhemat setelah Rusia Kembali Pangkas Gas Besar-besaran

Gubernur Kharkiv, Oleh Synyehubov mengatakan pasukan Rusia terus menyerang Kharkiv hingga Selasa pagi dan merusak sebuah dealer mobil.

"Rusia sengaja menargetkan objek infrastruktur sipil  seperti rumah sakit, sekolah, dan bioskop. Semuanya ditembaki, bahkan antrian untuk bantuan kemanusiaan, jadi kami mendesak orang-orang untuk menghindari pertemuan massal,” kata Synyehubov.

Kementerian Luar Negeri Moldova mengatakan pada Selasa kemarin seorang warga negara Moldova tewas dan lainnya terluka dalam sebuah serangan di perbatasan Rusia dan Ukraina. Laporan yang belum dikonfirmasi tersebut mengatakan serangan itu terjadi di sebuah pos pemeriksaan perbatasan di wilayah Bryansk Rusia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved