Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Dikabarkan Bersiap Meningkatkan Serangan ke Ukraina

Pejabat militer Ukraina mengatakan, Rusia sedang bersiap untuk meluncurkan serangan baru ke Ukraina.

AFP/ALEXANDER NEMENOV
Tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol, dibom 16 Maret lalu, pada 12 April 2022 di Mariupol. Pejabat militer Ukraina mengatakan, Rusia sedang bersiap untuk meluncurkan serangan baru ke Ukraina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Pejabat militer Ukraina mengatakan, Rusia sedang bersiap untuk meluncurkan serangan baru ke Ukraina.

Selain itu, Moskow juga akan meningkatkan operasi militer untuk melawan pasukan Ukraina yang telah mendapat pasokan senjata dari Barat.

Militer Ukraina mengatakan bahwa Rusia tampaknya sedang menyusun kembali strategi untuk melakukan serangan terhadap Sloviansk, sebuah kota penting yang secara simbolis dikuasai oleh Ukraina di wilayah timur Donetsk.

Baca juga: Bahayakan Keuangan Negara, Putin Larang Warga Rusia Gunakan Kripto Jadi Alat Transaksi

Dikutip dari Reuters, Senin (18/7/2022) sedikitnya 40 orang telah tewas dalam penembakan yang dilakukan oleh pasukan Rusia di wilayah Sloviansk sejak Kamis (14/7/2022).

Sedangkan 50 roket Grad Rusia telah menghantam kota Nikopol di dekat Sungai Dnipro, yang menewaskan dua orang warga sipil Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia menggunakan lebih dari 3.000 rudal jelajah hingga saat ini.

Sebelumnya, Zelensky telah memecat kepala badan keamanan domestik Ukraina, Ivan Bakanov dan Jaksa Agung Iryna Venediktova, setelah mendapati mereka menjalin kerja sama dengan Rusia.

Zelensky mengatakan, lebih dari 60 pejabat dari dua lembaga mereka sekarang bekerja melawan Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia, dan 651 kasus pengkhianatan dan kolaborasi telah dibuka terhadap aparat penegak hukum.

"Serangkaian kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara menimbulkan pertanyaan yang sangat serius bagi para pemimpin terkait," kata Zelensky.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan militernya untuk mengintensifkan serangan demi mencegah serangan balik yang dilakukan pasukan Ukraina di daerah yang dikuasai Rusia.

Baca juga: Pertemuan Menteri Keuangan G20 Berakhir Tanpa Komunike, Kecam Invasi Rusia ke Ukraina

Pernyataan Shoigu pada hari Sabtu (16/7/2022) tampaknya merupakan tanggapan langsung terhadap apa yang dikatakan Kyiv sebagai serangan yang berhasil dilakukan terhadap 30 pusat logistik dan amunisi Rusia, menggunakan beberapa sistem peluncur roket yang baru-baru ini dipasok oleh Barat.

Pejabat Ukraina kemudian memberikan pernyataan bahwa Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS telah berhasil membantu pasukan Ukraina melawan serangan dari militer Rusia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved