Jumat, 3 Oktober 2025

Pemerintah Jepang Akui Ada Masalah di Pembangkit Listrik Kota Iwaki Fukushima

Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Koichi Hagiuda mengakui adanya masalah di pembangkit listrik di Iwaki Fukushima.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Pemerintah Jepang melalui Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Koichi Hagiuda mengakui adanya masalah di pembangkit listrik di Jepang baru-baru ini. Foto pembangkit listrik tenaga panas yang mengeluarkan asap kecelakaan di Iwaki Fukushima, Jepang, 30 Juni 2022. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang melalui Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Koichi Hagiuda mengakui adanya masalah di pembangkit listrik di Kota Iwaki, Fukushima baru-baru ini.

"Ada serangkaian masalah di pembangkit listrik termal di Jepang. Saya ingin memastikan bahwa semuanya selesai telah diperbaiki," papar Menteri Koichi Hagiuda, Selasa (5/7/2022) setelah rapat kabinet Jepang.

Di tengah ketatnya pasokan dan permintaan listrik akibat cuaca panas, masalah peralatan terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bersama Joban Unit 9 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Nakoso (Kota Iwaki, Prefektur Fukushima) pada 30 Juni 2022.

Baca juga: Gubernur Fukushima Jepang Bantah Adanya Korban Radiasi dan Penderita Kanker Tiroid

Kebakaran terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Chiba JERA (Kota Chiba) pada 2 Juli dan Pembangkit Listrik Tenaga Termal Higashi Niigata Tohoku Electric Power (Kota Seiro, Prefektur Niigata) pada 3 Juli, sehingga sempat menghentikan operasi dan output listrik di Jepang jadi berkurang.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang telah menjelaskan bahwa dampak dari serangkaian masalah pada pasokan dan permintaan terbatas.

Kadar radioaktif di Kota Tomioka tempat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima), Senin (15/11/2021) sebesar 1,48 micro Sievert per jam.
Kadar radioaktif di Kota Tomioka tempat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima), Senin (15/11/2021) sebesar 1,48 micro Sievert per jam. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Tetapi jika kecelakaan serupa berlanjut, jumlah pasokan listrik dapat turun secara signifikan, dan kewaspadaan ditingkatkan.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved