Pemungutan Suara Papua Nugini, Australia Kerahkan 130 Tentara untuk Amankan Situasi
Pemilihan Papua Nugini berlangsung Senin (4/7/2022), sedikitnya 130 tentara dikerahkan pemerintah Australia untuk amankan situasi.
Analis mengatakan pemimpin baru harus menyusun pemerintahan koalisi di parlemen yang didominasi laki-laki dengan 118 kursi, yang tidak memiliki anggota perempuan sejak pemilihan 2017.
“Pemilu selalu kacau dan kacau dan bisa menjadi sangat kejam,” kata peneliti Pasifik di lembaga pemikir independen Lowy Institute yang berbasis di Sydney, Jessica Collins kepada kantor berita AFP.
Di negara dengan etnis yang beragam dengan lebih dari 800 bahasa, para analis mengatakan pemilih kurang tertarik pada isu-isu nasional daripada manfaat materi yang dapat dibawa pulang oleh para kandidat kepada komunitas lokal.
“Orang-orang ingin tahu apa yang akan dilakukan kandidat mereka untuk mereka dan untuk desa: hal-hal yang nyata dan sulit,” kata Collins.
Lebih memperumit proses, daftar pemilih tidak up to date, kata analis Pasifik Henry Ivarature di Australian National University.
“Jadi seluruh integritas pemilu ini sudah dipertanyakan,” katanya.
Baca juga: 5 Warga Negara Papua Nugini & Seorang WNI Ditangkap di Jayapura terkait Kasus Narkoba
Populasi hidup di bawah garis kemiskinan
Pemerintah yang muncul dari pemilu akan menghadapi tantangan yang cukup berat.
Hampir 40 persen populasi hidup di bawah garis kemiskinan internasional, menurut laporan Bank Dunia pada tahun 2020.
Ekonomi yang bergantung pada sumber daya dan pertanian mencatat "pemulihan yang lemah" tahun lalu, kata Bank Pembangunan Asia, setelah terpukul oleh pandemi Covid-19, dengan hanya sekitar 3 persen dari total populasi yang divaksinasi sepenuhnya.
Proses pemilihan
Dikutip The Guardian, dari 2.351 kandidat yang maju dalam pemilihan nasional, 118 anggota akan dipilih.
Anggota parlemen akan menjalani masa jabatan lima tahun, mewakili setiap pemilih PNG.
PNG memiliki sistem multi-partai dengan banyak partai politik, di mana tidak ada satu pihak pun yang sering memiliki peluang untuk mendapatkan kekuasaan sendirian.
Baca juga: Pos Perbatasan Indonesia-Papua Nugini Selalu Ramai saat PON dan Papernas, Ini Sebabnya
Partai harus bekerja sama satu sama lain untuk membentuk pemerintahan koalisi.