Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Geram Sipil Jadi Sasaran Serang, Zelenskyy Sebut Rusia Tak Lagi Berhak Jadi Anggota Tetap DK PBB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky geram sipil menjadi sasaran serang. Menurutnya serangan di sebuah mal di Kota Kremenchuk sebagai bentuk aksi teror

Penulis: Willem Jonata
Editor: Adi Suhendi
Matt Dunham / POOL / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan di sebuah mal di Kota Kremenchuk sebagai bentuk aksi terorisme paling berani dalam sejarah Eropa. 

Kementerian juga mengatakan, para sekutu Ukraina perlu memperkuat kekuatan Ukraina, sebelum pembicaraan apa pun di masa depan, dan memastikan bahwa Rusia kehilangan kapasitas untuk agresi lebih lanjut.

“Hanya rakyat Ukraina dan hanya merekalah yang akan memutuskan masa depan Ukraina dan syarat-syarat perdamaian di tanah Ukraina kami,” kata pernyataan tersebut.

Saat ini, kata pernyataan tersebut, Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata berat dan sistem pertahanan rudal untuk membendung pemboman Rusia dan membebaskan semua wilayah yang mereka duduki.

“Bantuan militer ke Ukraina merupakan kontribusi untuk memperkuat hukum internasional dan memastikan perdamaian dan keamanan jangka panjang di Eropa,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina.

“Kami menyarankan untuk berkonsentrasi pada tiga target utama yang diusulkan Grup Internasional Yermak-McFaul, yakni (1) menargetkan sanksi pada sector energi, keuangan, dan perdagangan; (2) mengurutkan sanksi pribadi berikutnya pada oligarki, pejabat senior pemerintah Rusia, dan eksekutif kunci perusahaan milik negara, serta (3) menutup semua celah yang bisa digunakan oleh Rusia.”

Mereka juga mendesak agar semua lembaga dan negara anggota Uni Eropa untuk mengikuti jejak AS dan Inggris, dan berupaya segera melakukan embargo minyak dan gas secara penuh terhadap Rusia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved