Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Geram Sipil Jadi Sasaran Serang, Zelenskyy Sebut Rusia Tak Lagi Berhak Jadi Anggota Tetap DK PBB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky geram sipil menjadi sasaran serang. Menurutnya serangan di sebuah mal di Kota Kremenchuk sebagai bentuk aksi teror

Penulis: Willem Jonata
Editor: Adi Suhendi
Matt Dunham / POOL / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan di sebuah mal di Kota Kremenchuk sebagai bentuk aksi terorisme paling berani dalam sejarah Eropa. 

"Kami akan terus memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, militer dan diplomatik dan mendukung Ukraina selama yang diperlukan," kata G7 dalam sebuah pernyataan pada hari kedua KTT, dilansir CNA.

Berpidato di pertemuan itu melalui tautan video, Zelenskyy mendesak para pemimpin untuk membantu mengakhiri perang sebelum musim dingin tiba dan kondisi pasukannya menjadi lebih keras.

Dia mendesak sekutu untuk menjaga tekanan dan "mengintensifkan sanksi" di Moskow, termasuk memberlakukan batas harga minyak untuk membatasi pendapatan energi Rusia.

Kanselir Jerman dan tuan rumah KTT, Olaf Scholz, mengisyaratkan kesiapan G7 untuk berbuat lebih banyak.

"Kami akan terus meningkatkan tekanan pada (Vladimir) Putin. Perang ini harus diakhiri," katanya.

Di antara langkah-langkah baru yang sedang dibahas oleh para pemimpin G7, adalah batas harga impor minyak Rusia yang dicari oleh Zelenskyy dan sanksi yang menargetkan industri pertahanan Rusia.

Sementara itu AS berencana untuk mengirim rudal anti-pesawat canggih ke Ukraina, kata seorang sumber yang mengetahui proses tersebut kepada AFP.

Zelenskyy telah lama meminta sekutu untuk pertahanan yang lebih kuat terhadap serangan Rusia.

KTT G7 - yang terdiri dari AS, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Jepang, dan Kanada - berakhir pada hari Selasa.

Kemudian, akan segera diikuti oleh pertemuan negara-negara NATO di Spanyol, di mana Ukraina diperkirakan akan kembali mendominasi agenda.

Dengan kekhawatiran yang berkembang atas nasib warga Ukraina di daerah-daerah pendudukan, para pemimpin G7 mengatakan kepada Moskow bahwa mereka harus "segera mengizinkan kepulangan yang aman" warga yang dibawa ke Rusia di luar kehendak mereka.

Kelompok itu juga menyuarakan "keprihatinan serius" atas pengumuman akhir pekan Putin bahwa Rusia akan mengirimkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir ke Belarus dalam beberapa bulan mendatang.

"Kami mendesak Rusia untuk berperilaku secara bertanggung jawab dan menahan diri,"

Kemenlu Ukraina Yakin Rusia Tak Serius dalam Negosiasi

Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan mengatakan, Rusia tidak akan serius dalam negosiasi, sampai tentara Ukraina mengalahkan mereka dan mengusir pasukannya keluar wilayah Ukraina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved