Jumat, 3 Oktober 2025

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina

Analisis Pengamat Luar Negeri dan Media Asing soal Rencana Jokowi Temui Vladimir Putin dan Zelensky

Jokowi dijadwalkan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin di tempat dan waktu berbeda.

Editor: Hasanudin Aco
Via Kompas.TV
Presiden Jokowi akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir Juni 2022. (Sumber: Tangkapan layar konferensi pers Kemenlu RI) 

"Misinya adalah meminta Presiden Zelensky membuka forum dialog untuk perdamaian, membangun perdamaian karena perang harus dihentikan" ujar Jokowi dalam konpers di Jakarta.

Analisis Pengamat Luar Negeri

Pakar politik internasional yang merupakan Direktur Program Asia-Pasifik di Chatham House, Ben Bland, memprediksi upaya Jokowi tak akan memberikan hasil besar.

Bland menegaskan bahwa peluang Presiden Jokowi untuk menemukan titik temu antara pemimpin Rusia dan Ukraina sangat minimal.

Namun, ia menegaskan peranan Indonesia terkait masalah Ukraina sangat penting.

“Tetapi sebagai salah satu negara berkembang terbesar di dunia dan mitra persahabatan Rusia dan Ukraina, Indonesia adalah suara penting di panggung global,” ujarnya dikutip dari Swiss Info, Senin (27/6/2022).

Indonesia menganut politik luar negeri, “Bebas Aktif”, yang berarti non-blok dan berusaha untuk tetap mandiri.

Menurut Analis Pertahanan Senior dari RAND, Derek Grossmann, negara seperti Indonesia yang dapat membantu dalam permasalahan seperti Ukraina dan Rusia.

“Jika kita ingin mencoba dan mencapai semacam negosiasi dan penyelesaian damai, negara seperti itu yang dapat membantu,” katanya.

Tetapi sama Bland, Grossman menilai pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelensky hanya akan memberikan kemajuan yang rendah.

Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan pertemuan dengan Zelensky di Kiev kemudian Putin di Moskow.

Pertemuan tersebut akan dilakoni Presiden Jokowi setelah lebih dulu menghadiri pertemuan G7 di Bavaria, Jerman yang berlangsung 26 hingga 28 Juni 2022.

Peneliti hubungan internasional Indonesia di University of Queensland, Australia, Dr Ahmad Rizky Mardhatillah Umar mengatakan, Indonesia prihatin tentang bagaimana perang akan mempengaruhi kepresidenan G20, serta energi domestik dan ketahanan pangan.

“Indonesia ingin memastikan bahwa Rusia dan negara-negara Barat tidak menjadikan G20 sebagai medan perang untuk memajukan perjuangan mereka,” kata Umar kepada Arab News.

Menurut Umar, karena masih belum jelas apa yang akan diusulkan Indonesia kepada Zelensky dan Putin dalam pertemuan mendatang, kunjungan Jokowi tidak mungkin mengubah situasi di Eropa.

“Indonesia tidak dalam kapasitas untuk menengahi konflik dan menawarkan solusi jangka panjang dan strategis untuk mengakhiri perang,” lanjut Umar.

Sumber: Swiss Info,/Kompas.TV/Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved