Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sanksi Baru bagi Rusia: AS, Inggris, Jepang, Kanada akan Umumkan Larangan Impor Emas

Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin G7 akan mengumumkan larangan impor emas Rusia, Minggu (26/6/2022) sebagai bagian dari putaran sanksi baru.

TASS/The Moscow Times
Emas batangan produksi Rusia. Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin G7 akan mengumumkan larangan impor emas Rusia, Minggu (26/6/2022) sebagai bagian dari sanksi baru. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Kanada memberikan sanksi baru kepada Rusia.

Sanksi tersebut berupa larangan impor emas dari Rusia sebagaimana dikatakan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, Minggu (26/6/2022).

Dilansir Al Jazeera,pernyataan ini merupakan bagian dalam putaran sanksi baru terhadap Rusia sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Baca juga: Amerika Serikat Ajak Negara G7 Tambah Sanksi ke Putin dengan Larang Impor Emas Rusia

Biden menjelaskan AS akan mengenakan biaya pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menolak pendapatan yang dibutuhkan guna mendanai perang di Ukraina.

"Bersama-sama, G7 akan mengumumkan bahwa kami akan melarang impor emas Rusia, ekspor utama yang menghasilkan puluhan miliar dolar untuk Rusia," kata Biden di Twitter.

Baca juga: Harga Emas Antam Tercatat Turun Rp 7.000 per Gram dalam Sepekan

Berlaku untuk emas yang baru ditambang

Dalam pernyataan terpisah, pemerintah Inggris mengatakan, pembatasan akan berlaku untuk emas yang baru ditambang atau dimurnikan.

Sanksi tidak akan mempengaruhi emas asal Rusia yang sebelumnya telah diekspor dari Rusia.

Dikutip Reuters, ekspor emas Rusia bernilai 12,6 miliar pound ($15,45 miliar) tahun lalu.

Sementara itu, orang kaya Rusia baru-baru ini membeli emas batangan untuk mengurangi dampak keuangan sanksi Barat, kata pemerintah.

Emas batangan produksi Rusia.
Emas batangan produksi Rusia. (TASS/The Moscow Times)

"Langkah-langkah yang kami umumkan hari ini akan langsung menghantam oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang Putin," kata Perdana Menteri Boris Johnson.

"Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan dalam pendanaannya. Inggris dan sekutu kita melakukan hal itu."

Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-123, Berikut Peristiwa yang Terjadi

Inisiatif terbaru mengikuti penangguhan akreditasi London Bullion Market Association (LBMA) Maret untuk enam penyuling logam mulia Rusia.

Dikutip Ndtv, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan, G7 akan mengumumkan larangan impor emas Rusia pada Selasa (28/6/2022).

Pengumuman mendatang merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perangnya di Ukraina dan memblokir upaya untuk menghindari sanksi Barat.

Baca juga: Misi Jokowi ke Ukraina dan Rusia Bertemu Zelensky-Putin, Sebut Perang Harus Dihentikan

Paket sanksi terhadap Rusia

Dilansir TASS, Uni Eropa telah mengadopsi enam paket sanksi terhadap Rusia dan Belarusia sejak dimulainya invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari.

Beberapa sektor, termasuk gas sebagian besar tetap tidak tersentuh karena pemerintah Uni Eropa menghindari tindakan yang dapat merusak ekonomi mereka sendiri lebih dari Rusia.

"Pekerjaan akan berlanjut pada sanksi, termasuk untuk memperkuat implementasi dan mencegah pengelakan," kata para pemimpin Uni Eropa pada akhir pertemuan puncak reguler mereka pada 23-24 Juni, menurut versi terbaru dari rancangan kesimpulan mereka tertanggal 20 Juni dan dilihat oleh Reuters.

Dikutip Reuters, teks tersebut mewakili kompromi antara negara-negara Nordik dan timur yang mendorong referensi yang jelas untuk paket ketujuh dalam pernyataan KTT.

Baca juga: Amerika Serikat Ajak Negara G7 Tambah Sanksi ke Putin dengan Larang Impor Emas Rusia

Negara-negara seperti Jerman dan Belgia yang ingin fokus pada penerapan langkah-langkah yang ada daripada segera menambahkan lebih banyak.

Dalam versi teks sebelumnya tidak disebutkan lebih banyak pekerjaan tentang sanksi, dengan tweak mewakili kemenangan untuk elang.

Namun, sejalan dengan keinginan Jerman, teks baru tersebut tidak secara eksplisit merujuk pada paket ketujuh.

Meskipun tidak ada paket baru yang sedang disiapkan, pekerjaan sedang berlangsung untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang dapat terkena, kata para pejabat.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved