Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Diperkirakan Kehilangan Hingga 4 Persen Prajurit Selama 4 Bulan Perang di Ukraina
Rusia diperkirakan hehilangan hingga 4 persen prajurit dalam perang di Ukraina. Antara 15.000 dan 33.000 tentara Rusia diperkirakan tewas atau terluka
Di udara, Rusia memiliki 772 unit pesawat tempur dan 544 unit helikopter tempur.

Adapun Angkatan Laut Rusia memiliki 1 kapal induk, 70 unit kapal selam dan 15 kapal perusak.
Kementerian Pertahanan Rusia terakhir memperbarui jumlah kematian resminya di Ukraina pada 25 Maret lalu.
Saat itu Kremlin melaporkan ada 1.351 tentaranya yang tewas.
Pada Juni ini, wakil Duma Negara Andrei Kartopolov mengatakan bahwa jumlah tersebut belum diperbarui karena Rusia "cukup banyak berhenti kehilangan orang."
Laporan iStories juga menilai bahwa Rusia telah kehilangan 23-42 persen tanknya dan hingga 14 persen kendaraan lapis bajanya.
Para ahli mengatakan bahwa akan memakan waktu sangat lama bagi Rusia untuk memulihkan kerugian materialnya.
Terlebih komponen dan teknologi Barat yang digunakan dalam pembuatannya sekarang terganjal sanksi.
Perang di Timur Ukraina
Perang antara Rusia dan Ukraina telah berjalan selama 118 hari, sejak Putin mengirim pasukannya pada 24 Februari lalu.
Pertempuran kini terpusat di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Pihak Ukraina mengaku kesulitan dalam pertempuran melawan pasukan Rusia di wilayah timur.

Baca juga: 1.500 Warga Ukraina Ditahan di Penjara Rusia, Termasuk Jurnalis hingga Kepala Lembaga Pemerintah
Baca juga: Rubel Rusia Terus Menguat di Tengah Invasi, Tembus 55,75 Terhadap Dolar AS
Hingga kini, pasukan Rusia telah merebut wilayah di sepanjang sungai garis depan dan meningkatkan serangan di dua kota utama di Ukraina timur.
Eskalasi serangan ini terjadi menjelang pertemuan puncak Uni Eropa dengan agenda menjawab permintaan Kyiv untuk bergabung dalam blok itu.
Gubernur Luhansk, tempat serangan Rusia terberat dalam beberapa pekan terakhir, mengatakan situasinya "sangat sulit" di seluruh garis depan, pada Senin (20/6/2022).
Ia menyebut, tentara Rusia telah mengumpulkan cadangan yang cukup untuk memulai serangan skala besar.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas/Taufieq Renaldi Arfiansyah)