Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Lima Update Invasi Ukraina: Warga AS Tewas hingga Kherson Ingin Gabung Rusia

Perang Rusia-Ukraina telah berjalan selama 118 hari, berikut lima peristiwa terbaru dari konflik ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Seorang tentara Ukraina duduk di sebuah tank yang dibawa oleh sebuah pengangkut di dekat Bakhmut, Ukraina timur, pada 12 Mei 2022. 

3. Kherson Ingin Gabung Rusia

Warga Kota Kherson memprotes militer Rusia setelah Rusia berhasil merebut kota tersebut dari Ukrraina.
Warga Kota Kherson memprotes militer Rusia setelah Rusia berhasil merebut kota tersebut dari Ukrraina. (The Mirror/East2West News)

Referendum di wilayah Kherson Ukraina untuk bergabung dengan Rusia, akan diadakan musim gugur ini, kata pihak berwenang yang memproklamirkan diri di wilayah itu, menurut kantor berita Rusia, RIA.

“Kami sedang mempersiapkan referendum. Setelah referendum, kami akan menjadi subjek penuh dari Federasi Rusia,” kata Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintahan militer-sipil yang memproklamirkan diri di wilayah tersebut, seperti dilaporkan RIA.

“Tidak lama lagi kita akan dapat merasakan diri kita sebagai warga negara yang lengkap dari negara besar Rusia,” tambah Stremousov.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang waktunya.

Adapun musim gugur di Rusia berlangsung dari September hingga November.

4. Prediksi Pertempuran di Severodonetsk

Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk
Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk "dalam dua hingga tiga hari" jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris. (ARIS MESSINIS / AFP)

Institute for the Study of War, mengutip pernyataan pejabat Ukraina, melaporkan bahwa minggu depan akan menjadi penentu bagi upaya Rusia merebut kota timur Severodonetsk, di Luhansk.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengatakan bahwa Rusia menetapkan batas waktu 26 Juni bagi pasukannya untuk mencapai perbatasan administratif wilayah Luhansk.

“Yang kemungkinan akan menghasilkan upaya intensif untuk mengambil kendali penuh atas Severodonetsk dan bergerak ke barat menuju perbatasan,” kata ISW.

Lembaga tersebut juga mengatakan bahwa laporan Gubernur Luhansk bahwa Rusia menguasai semua Severodonetsk selain dari zona industri adalah "konfirmasi eksplisit pertama Ukraina bahwa pasukan Rusia mengendalikan semua Severodonetsk dengan pengecualian pabrik Azot."

“Pasukan Rusia kemungkinan akan melanjutkan upaya untuk membersihkan pabrik Azot dan menyelesaikan operasi pengepungan di selatan Severodonetsk dan Lysychansk dengan mengemudikan jalan raya T1302 Bakhmut-Lysychansk,” kata ISW.

5. Peraih Nobel Jual Medalinya

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov dari Rusia berbicara selama konferensi pers di kediaman Perdana Menteri Norwegia di Oslo pada 11 Desember 2021. Jurnalis investigasi Maria Ressa dari Filipina dan Dmitry Muratov dari Rusia memenangkan penghargaan bergengsi pada bulan Oktober untuk pekerjaan mereka mempromosikan kebebasan berekspresi pada saat kebebasan pers semakin terancam.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov dari Rusia berbicara selama konferensi pers di kediaman Perdana Menteri Norwegia di Oslo pada 11 Desember 2021. Jurnalis investigasi Maria Ressa dari Filipina dan Dmitry Muratov dari Rusia memenangkan penghargaan bergengsi pada bulan Oktober untuk pekerjaan mereka mempromosikan kebebasan berekspresi pada saat kebebasan pers semakin terancam. (AFP)

Jurnalis Rusia peraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun lalu, Dmitry Muratov, melelang medalinya seharga $103,5 juta.

Aksi ini ia lakukan untuk mengumpulkan uang bagi anak-anak terlantar yang terdampak invasi Rusia ke Ukraina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved