Allison Fluke-Ekren, Wanita AS yang Latih Para Wanita ISIS di Suriah
Wanita Amerika Serikat mengaku telah memimpin skuadron yang semuanya perempuan untuk kelompok ISIS di Suriah.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Wanita Amerika Serikat mengaku telah memimpin skuadron yang semuanya perempuan untuk kelompok ISIS di Suriah.
Ia juga sempat merencanakan serangan di Amerika, BBC.com melaporkan.
Dalam pernyataan resmi (plea), Allison Fluke-Ekren mengaku bersalah atas satu tuduhan, yaitu memberikan dukungan kepada kelompok ISIS.
Ia mengaku melatih lebih dari 100 wanita dewasa dan anak-anak/remaja perempuan untuk kekerasan.
“Lebih dari 100 wanita dan gadis muda, termasuk yang berusia 10 atau 11 tahun, menerima pelatihan militer dari Fluke-Ekren di Suriah atas nama ISIS,” kata Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (7/6/2022).
Wanita 42 tahun itu menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara pada sidang putusannya yang akan digelar 25 Oktober mendatang, menurut Aljazeera.
Baca juga: Ini Dia Wanita AS Pentolan Batalyon Khusus ISIS di Raqqa Suriah
Baca juga: Mahasiswa yang Ditangkap Densus 88 di Malang Bercita-cita Dirikan Negara Islam Sebar Propaganda ISIS

Fluke-Ekren, yang merupakan seorang ibu dan berprofesi sebagai guru, meninggalkan AS pada 2011.
Ia kemudian bekerja dengan kelompok teror di Libya sebelum pindah ke Suriah.
Fluke-Ekren ditangkap di Suriah dan kemudian dibawa ke AS pada akhir Januari untuk menghadapi dakwaan.
Saat bersama ISIS, ia memimpin Khatiba Nusaybah, sebuah batalyon wanita yang berbasis di ibu kota de facto Raqqa, Suriah.
Peran utamanya adalah mengajar wanita dan remaja perempuan untuk menggunakan senjata, mulai dari senapan AK-47, granat hingga rompi bunuh diri, menurut para pejabat.
Baca juga: Mahasiswa di Malang Ditangkap Karena Diduga Danai Hingga Kelola Media Sosial ISIS di Indonesia
Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Jual 100.000 Ton Gandum Curian ke Suriah