Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-101, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-101 dikutip The Guardian.

Handout / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINIAN / AFP
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh layanan pers kepresidenan Ukraina pada 2 Juni 2022, menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam upacara kredensial di Kyiv, pada hari ke-99 invasi Rusia ke Ukraina. Zelensky mengatakan pada 2 Juni 2022 bahwa pasukan Rusia menguasai sekitar seperlima dari negaranya, termasuk semenanjung Krimea yang dicaplok dan wilayah di timur yang dikuasai oleh separatis yang didukung Moskow sejak 2014. 

Ursula penuhi standar untuk aksesi

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa Ukraina harus memenuhi semua standar dan persyaratan yang diperlukan untuk aksesi.

Dia melanjutkan untuk meminta Uni Eropa untuk membantu Ukraina mencapai tujuannya.

Zelensky klaim kemenangan akan berada di tangan Ukraina

“Kemenangan akan menjadi milik kita,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

“ Angkatan bersenjata Ukraina ada di sini. Yang terpenting, orang-orang kita, orang-orang di negara kita, ada di sini. Kami telah membela Ukraina selama 100 hari … Kemuliaan bagi Ukraina,” tambah Zelenskiy.

Macron sebut Putin lakukan kesalahan bersejarah

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Putin telah melakukan "kesalahan bersejarah dan mendasar" dengan menginvasi Ukraina dan sekarang "terisolasi" .

"Saya pikir, dan saya mengatakan kepadanya, bahwa dia membuat kesalahan bersejarah dan mendasar bagi rakyatnya, untuk dirinya sendiri dan untuk sejarah," kata Macron dalam sebuah wawancara dengan media regional Prancis, Jumat.

"Mengisolasi diri sendiri adalah satu hal, tetapi bisa keluar dari itu adalah jalan yang sulit".

Macron mengatakan dia tidak “mengesampingkan” kunjungan ke Kyiv.

Swiss tolak permintaan Denmark untuk pengangkut lapis baja

Pemerintah Swiss telah menolak permintaan Denmark untuk mengirim hampir dua lusin pengangkut personel lapis baja buatan Swiss ke Ukraina.

Dewan Eksekutif Federal Swiss mengkonfirmasi keputusan tersebut pada hari Jumat setelah Denmark meminta Swiss mentransfer 22 pengangkut personel lapis baja beroda Piranha III buatan Swiss, yang diperoleh Denmark dan disimpan di Jerman, ke Ukraina

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved