Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menantu Eks Presiden Rusia Mundur dari Jabatan Penasihat Vladimir Putin, Ini Sosoknya

Salah satu sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Valentin Yumashev, dilaporkan berhenti dari tugasnya sebagai penasihat Kremlin.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. 

Pada Januari 2020, menurut situs web Kremlin, Putin mengunjungi putri Yeltsin, Tatyana, di rumahnya untuk mengucapkan selamat atas hari ulang tahunnya.

Putri dari Valentin Yumashev dan Tatyana, Maria, memposting di akun Instagram-nya pada 24 Februari gambar bendera Ukraina.

Ia menuliskan pesan yang berbunyi "Tidak untuk perang" dan emoji patah hati.

Pejabat Rusia Mundur

Sebelumnya pada Maret lalu, tokoh senior di era mantan Presiden Yeltsin bernama Anatoly Chubais, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan khusus Kremlin.

Bulan Mei ini, seorang diplomat top Rusia di PBB mundur karena tidak setuju dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Boris Bondarev (41) mengonfirmasi pengunduran dirinya dalam sebuah surat yang disampaikan pada Senin (23/5/2022) lalu.

"Selama dua puluh tahun karier diplomatik saya, saya telah melihat perubahan yang berbeda dari kebijakan luar negeri kami, tetapi saya tidak pernah merasa malu dengan negara saya seperti pada 24 Februari tahun ini," tulisnya, mengacu pada tanggal invasi Rusia, dikutip dari AP News.

Pernyataan pengunduran diri ini jarang atau bahkan yang pertama kali terjadi di antara korps diplomatik Rusia, saat perang Ukraina masih berkecamuk.

Seorang pria berjalan di depan sebuah sekolah yang hancur di kota Bakhmut, di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 28 Mei 2022, pada hari ke-94 invasi Rusia ke Ukraina.
Seorang pria berjalan di depan sebuah sekolah yang hancur di kota Bakhmut, di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 28 Mei 2022, pada hari ke-94 invasi Rusia ke Ukraina. (ARIS MESSINIS / AFP)

Baca juga: Rusia Usir 5 Diplomat Kroasia, Balas Dendam dan Buntut Dukungan Militer ke Ukraina

Baca juga: Presiden Amerika: Washington Tidak akan Kirim Roket Jarak Jauh ke Ukraina yang Bisa Menjangkau Rusia

Bondarev mengaku sudah beberapa kali menyampaikan keresahannya tentang invasi kepada staf senior kedutaan.

Namun, ia malah diminta untuk bungkam.

Presiden Vladimir Putin meluncurkan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari yang disebut 'operasi khusus'.

Moskow berlasan serangan tersebut dilakukan untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved