Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Unggah Klip Video Tunjukkan Senjata Artileri Berat Malka Tembaki Situs Militer Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah klip video yang menunjukkan tim senjata artileri berat Malka menghancurkan posisi tentara Ukraina di hutan.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah klip video yang menunjukkan tim senjata artileri berat Malka menghancurkan situs militer Ukraina di hutan.
Dilansir Tass, video menunjukkan tim artileri Malka menembaki posisi pasukan Ukraina.
"Selama operasi militer khusus, tim sistem artileri self-propelled Malka mengirimkan serangan tepat pada target yang ditentukan dari jarak jauh," ungkap Kementerian dalam sebuah pernyataan.
"Tembakan oleh senjata artileri self-propelled Malka menyapu bersih posisi pasukan Ukraina yang bercokol di hutan," imbuh Kementerian tersebut.
Baca juga: Perbincangan Putin, Macron, dan Scholz Sebut Rusia Siap Lanjutkan Negosiasi Damai dengan Ukraina
Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-95, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Tim Malka melakukan tembakan dengan peluru fragmentasi eksplosif tinggi dari posisi penembakan terlindung pada jarak hingga 40 kolometer, yang ditentukan.
“Kendaraan udara tak berawak Orlan-10 mengintai target dan memberikan panduan untuk senjata artileri siang dan malam,” kata kementerian itu.
Senapan artileri self-propelled Malka dirancang untuk menyerang target dan fasilitas penting musuh dalam kedalaman pertahanan taktis di luar garis depan.
Meriam berat ini memiliki kecepatan tembakan 2,5 peluru per menit dan dapat memusnahkan target pada jarak sekitar 50 kilometer.
Baca juga: Tak Bisa Hadir Secara Langsung, Presiden Ukraina Harap Pertemuan G20 di Bali Berikan Solusi
Baca juga: Detik-detik Anak Anggota Parlemen Inggris Digempur Artileri Rusia di Medan Perang Ukraina

Ukraina memohon bantuan senjata berat
Sementara itu, The Guardian melaporkan bahwa Ukraina memohon senjata berat untuk mengusir pasukan Rusia di wilayah Donbas timur.
Artileri dan serangan udara Rusia yang tak henti-hentinya mengancam untuk mengubah gelombang perang.
Dukungan untuk pembangkangan Kyiv yang terus berlanjut di antara beberapa sekutu Eropa barat tampaknya akan tergelincir.
Baca juga: Rusia Mulai Kepung Sievierodonetsk, Pasukan Ukraina Terancam Mundur Demi Menghindari Penangkapan
Baca juga: Rusia Usir 5 Diplomat Kroasia, Balas Dendam dan Buntut Dukungan Militer ke Ukraina

Para pejabat Ukraina mengatakan, mereka sangat membutuhkan sistem roket peluncuran ganda buatan AS.
Senjata tersebut mampu menyerang target hingga 300 kilometer jauhnya, untuk menghentikan kemajuan Rusia di Luhansk dan Donetsk.
Zelensky akui tanah Ukraina direbut Rusia meski tidak semuanya