Kamis, 2 Oktober 2025

Penyakit Hepatitis

Curhat Orang Tua di Amerika yang Anaknya Nyaris Meninggal karena Hepatitis Akut

Mereka juga mengira ruam yang muncul itu kemungkinan disebabkan sweater yang Liviah kenakan di pesta Natal sekolah.

Salamanca Press
Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. 

Hepatitis Liviah juga dapat dikaitkan dengan virus corona (Covid-19), karena seperti yang disampaikan Dr. Peters, pemeriksaan darahnya menunjukkan antibodi Covid-19, meskipun Liviah belum pernah diuji untuk Covid-19 sebelumnya.

"Sangat mungkin bahwa Covid-19, adenovirus atau keduanya memicu respons imun yang menyerang hatinya, namaun sangat sulit untuk membuktikan penyebabnya," jelas Dr. Peters.

Liviah pun terlalu muda untuk divaksinasi Covid-19, sehingga dokter mengetahui bahwa vaksinasi tidak berkontribusi terhadap kemunculan Hepatitis ini.

Terlepas dari apa yang menyebabkan kondisi gagal hati Liviah, tes darahnya mengungkapkan bahwa Hepatitis telah merusak sel-sel hati gadis kecil itu.

Elizabeth pun diberitahu bahwa keluarganya harus merencanakan waktu yang lebih lama di rumah sakit selama momen Natal.

Hal itu karena dokter harus memastikan kondisi Liviah dan memantau perawatannya.

Keesokan paginya, Elizabeth mengatakan dirinya sangat penasaran dengan 'seberapa parah' kondisi Liviah sebenarnya.

"Ini begitu cepat, di mana segala sesuatu yang terjadi adalah bagian yang paling gila," kata Jack.

Perlombaan untuk mendapatkan organ hati baru

Apa yang dimulai sebagai kasus misterius Hepatitis Pediatrik akut ini menjadi mimpi buruk terburuk bagi setiap orang tua di dunia, termasuk pasangan Widders.

Karena mereka menyaksikan anak mereka yang selama ini tampak sehat dan bersemangat, kondisinya mulai memburuk.

Dr. Peters pun menjelaskan bahwa hati memiliki banyak pekerjaan yang dilakukan untuk tubuh, termasuk membuat protein penting, menjaga kadar gula darah stabil, membersihkan racun dan membantu proses pengobatan.

"Jadi, jika hati seseorang tidak bekerja dengan baik, itu akan mempengaruhi aktivitas otak dan kognisi, dapat membuat seseorang mengantuk, dan kebanyakan orang tidak akan bertindak seperti dirinya sendiri," jelas Dr. Peters.

Jack dan Elizabeth menyaksikan setiap gejala yang disebutkan Dr. Peters secara langsung terjadi pada putri kecilnya.

"Pada satu momen, Liviah bahkan tidak tahu di mana ia berada. Ia akan menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang selama 10 menit berturut-turut meskipun anda baru saja menjawabnya beberapa detik sebelumnya. Warna kulitnya juga menjadi 'kuning semuanya', dan ia memiliki 'tatapan jauh', ini tanda bahwa ia tidak hadir secara mental. Sangat sulit untuk melihatnya dalam keadaan seperti itu," tegas.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved