Liputan Investigasi CNN, Jurnalis Shireen Abu Akleh Sengaja Dibunuh Israel
Rekaman suara tembakan yang diduga menewaskan Shireen Abu Akleh uga dianalisis pakar audio.
Akhirnya, setelah beberapa menit yang panjang, dia berhasil menyeret tubuh Shireen dari jalanan berdebu.
Video yang agak giiyang, direkam juru kamera Al Jazeera, Majdi Banura, menangkap adegan ketika Abu Akleh, seorang Palestina-Amerika berusia 51 tahun tewas terkena tembakan.
Peluru menerjang kepalanya sekitar pukul 6.30 pagi pada 11 Mei 2022.
Dia berdiri bersama sekelompok wartawan di dekat pintu masuk kamp pengungsi Jenin, tempat mereka datang untuk meliput serangan Israel.
Wartawan Sengaja Jadi Target
Sementara rekaman itu tidak menunjukkan Abu Akleh ditembak, saksi mata mengatakan yakin pasukan Israel di jalan yang sama sengaja menembak ke arah wartawan dalam serangan yang ditargetkan.
Semua wartawan mengenakan rompi biru pelindung yang mengidentifikasi mereka sebagai jurnalis.
“Kami berdiri di depan kendaraan militer Israel selama sekitar lima hingga sepuluh menit sebelum kami bergerak memastikan mereka melihat kami,” kata Hanaysha.
“Ini kebiasaan kami sebagai jurnalis, kami bergerak sebagai kelompok dan kami berdiri di depan mereka sehingga mereka tahu kami adalah jurnalis, dan kemudian kami mulai bergerak," lanjut Hanaysha kepada CNN.
Itu menggambarkan pendekatan hati-hati mereka terhadap konvoi tentara Israel, sebelum tembakan dimulai.
Saat Abu Akleh tertembak, Hanaysha mengaku syok. Dia tidak bisa mengerti apa yang terjadi.
Setelah Abu Akleh jatuh ke tanah, Hanaysha berpikir dia mungkin tersandung.
Tetapi ketika dia melihat reporter yang dia idolakan sejak kecil, jelas dia tidak bernapas. Darah menggenang di bawah kepalanya.
"Begitu dia (Shireen) jatuh, sejujurnya saya tidak mengerti dia (tertembak) ... Saya mendengar suara peluru, tapi saya tidak mengerti mereka mengincar kita. Sejujurnya, saya tidak mengerti," katanya.
"Saya pikir mereka menembak jadi kami tetap di belakang, saya tidak berpikir mereka mencoba membunuh kami," sambungnya.