Virus Corona
Korea Utara Laporkan 8 Kematian Baru di Tengah Wabah Covid-19, Total 50 Orang Meninggal
Korea Utara pada hari Senin (16/5/2022) melaporkan 8 kematian baru dan lebih dari 392.920 orang mengalami demam di tengah meningkatnya wabah Covid-19
Baca juga: Kim Jong Un Dukung Vladimir Putin Tumpas Pasukan Musuh
Baca juga: Bantu Petani Lawan Krisis Pangan di Korea Utara, Kim Jong Un Terjunkan Buruh Hingga Pekerja Kantoran
Pendapat Ahli
Jean Mackenzie, koresponden Seoul dari BBC berpendapat bahwa angka-angka yang disebutkan pemerintah Korea Utara mengindikasikan virus telah menyebar dengan cepat ke seluruh negeri, jauh melampaui ibu kota Pyongyang.
Hal itu membuat seluruh populasi sekitar 26 juta orang dalam bahaya.
Tidak ada yang divaksinasi, banyak yang kekurangan gizi, dan sistem perawatan kesehatan buruk.
Tetapi virus itu sendiri mungkin tidak memunculkan dampak terbesar.
Lockdown-lah yang justru dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi orang-orang.
Pasokan makanan dan obat-obatan sudah berkurang, akibat upaya pihak berwenang untuk mencegah virus masuk.
Korea Utara telah menutup perbatasan negara itu selama lebih dari dua tahun, memutus hampir semua perdagangan.
Belum diketahui seberapa agresif penguncian ini, dan apakah warga akan dikurung di rumah mereka.
Kim Jong-un kemungkinan ingin beberapa pekerjaan dilanjutkan.
Tetapi sangat mungkin bahwa pasar, tempat banyak orang mencari nafkah, akan ditutup.
Keputusan itu juga akan lebih sulit bagi orang untuk bergerak di seluruh negeri.
Pada akhirnya, pembatasan akan mempersulit mereka untuk mendapatkan makanan dan persediaan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Dengan menerbitkan angka-angka ini hari ini, beberapa orang berpendapat Korea Utara pada akhirnya akan melunak dan bersedia menerima bantuan dari luar.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)