Sabtu, 4 Oktober 2025

Turki akan Lakukan Pembicaraan dengan Swedia dan Finlandia Mengenai Keanggotaan NATO

Para menteri luar negeri dari Finlandia, Swedia dan Turki akan mengadakan pembicaraan di Berlin mengenai keanggotaan NATO

ist
Turki akan Lakukan Pembicaraan dengan Swedia dan Finlandia Mengenai Keanggotaan NATO 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Para menteri luar negeri dari Finlandia, Swedia dan Turki akan mengadakan pembicaraan di Berlin untuk menyelesaikan ketidaksepakatan atas rencana Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Dikutip dari Reuters, Minggu (15/5/2022) negara-negara Nordik bersiap untuk mengajukan keanggotaan aliansi transatlantik yang beranggotakan 30 orang sebagai tanggapan atas apa yang mereka lihat sebagai situasi keamanan yang berubah secara fundamental karena invasi Rusia ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, tidak dapat menerima calon anggota baru NATO yang memberikan dukungan kepada kelompok militan Kurdi PKK, yang berpotensi memperumit perluasan aliansi.

Baca juga: Presiden Turki Menentang Finlandia-Swedia Gabung Aliansi NATO, Sebut Rumah bagi Banyak Teroris

"Masalahnya adalah kedua negara ini secara terbuka mendukung dan terlibat dengan PKK dan YPG. Ini adalah organisasi teroris yang telah menyerang pasukan kami setiap hari," kata Cavusoglu.

"Sebagian besar orang Turki menentang keanggotaan negara-negara itu dan meminta kami untuk memblokir keanggotaan ini," imbuhnya.

Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavesto mengatakan dia yakin pada akhirnya solusi akan ditemukan.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan, dia akan berusaha untuk menyelesaikan kesalahpahaman.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menjanjikan kedua negara Nordik sebuah sambutan hangat dan prosedur aksesi yang cepat, tetapi Turki secara tak terduga melemparkan tanggapan atas hal itu.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, dia tidak dapat mendukung rencana negara-negara Nordik mengingat mereka rumah bagi banyak organisasi teroris, tetapi juru bicaranya mengatakan, Turki belum menutup pintu.

Baca juga: Turki, ICRC, dan PBB Fasilitasi Evakuasi Militan Azov dan Tentara Bayaran dari Azovstal

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Latvia Edgar Rinkevics mengatakan, NATO akan menemukan solusi "masuk akal" untuk penerimaan Finlandia dan Swedia sebagai anggota baru meskipun ada kekhawatiran Turki.

“Kami telah melakukan diskusi itu dalam aliansi berkali-kali sebelumnya. Saya pikir kami selalu menemukan solusi yang masuk akal, dan kami akan menemukannya kali ini juga,” kata Rinkevics yang dikutip oleh Aljazeera, Minggu (15/5/2022).

Step Vaessen dari Al Jazeera mengatakan, bergabungnya Swedia dan Finlandia dengan NATO diharapkan dapat terwujud dalam beberapa hari mendatang.

“Ini adalah momen bersejarah yang besar bagi kedua negara yang telah netral untuk waktu yang lama,” kata Vaessen.

“Semua 30 anggota NATO harus menyetujui mereka dan proses penerimaan kemungkinan akan memakan waktu beberapa bulan,” tambahnya.

Selama periode ini, Swedia dan Finlandia tidak akan memiliki perlindungan pertahanan kolektif seperti Pasal 5 NATO, yang menetapkan “serangan terhadap satu, adalah serangan terhadap semua”.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved