Rabu, 1 Oktober 2025

Bongbong Marcos akan Lebih Dekatkan Filipina dengan China, Memperumit Strategi AS

Kemenangan telak Ferdinand Marcos Jr. dalam Pilpres Filipina berpotensi memperumit upaya AS menumpulkan pengaruh China di sana.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Noel CELIS / AFP
Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, mantan senator dan putra mendiang diktator Ferdinand Marcos selama konferensi pers di Manila pada 5 Oktober 2017. 

Aktivis dan lawan politik dipenjara dan disiksa.

Seorang anak berdiri di samping poster kampanye (kiri) yang dipajang di daerah kumuh saat dia melihat ke seberang sungai di Manila pada 4 Mei 2022, menjelang pemilihan nasional negara itu pada 9 Mei.
Seorang anak berdiri di samping poster kampanye (kiri) yang dipajang di daerah kumuh saat dia melihat ke seberang sungai di Manila pada 4 Mei 2022, menjelang pemilihan nasional negara itu pada 9 Mei. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Baca juga: Sejarah Otoriter Keluarga Bongbong Marcos Disinggung usai Unggul Telak dalam Pilpres Filipina

Baca juga: Bongbong Marcos, Anak Diktator Ferdinand Marcos Unggul dalam Pilpres Filipina

Rezim itu membunuh lebih dari 3.000 orang, dan keluarga Marcos mengumpulkan sekitar $10 miliar kekayaan dari hasil korupsi.

Terlepas dari semua ini, "Bongbong" Marcos telah membangun fondasi untuk kebangkitan politik.

Ia sempat bertugas di kongres dan senat sejak kembali ke Filipina pada 1991, setelah mengasingkan diri bersama keluarganya selama pemberontakan rakyat pada tahun 1986.

Dia menggunakan media sosial untuk melunakkan citra negatif ayahnya selama kampanye.

Para kritikus khawatir dia akan mencoba menulis ulang sejarah pemerintahan Marcos Sr. setelah menjabat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved