Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Cerita Warga Sumatera Utara Terjebak di Ukraina, Sembunyi dari Pasukan Vladimir Putin di Bunker

Iskandar, Warga Binjai, Sumatera Utara mengaku bahwa tak percaya bisa selamat karena peluangnya untuk bertahan hidup hanya 10 persen.

Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar Youtube Tribun Medan
Sebanyak enam warga Kota Binjai dan tiga warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang bekerja di Ukraina terjebak di dalam banker. 

TRIBUNNEWS.COM, CHERNIHIV - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi saksi invasi Rusia ke Ukraina.

Iskandar, Warga Binjai, Sumatera Utara mengaku bahwa tak percaya bisa selamat karena peluangnya untuk bertahan hidup hanya 10 persen.

Dirinya menghabiskan tiga minggu bersembunyi di sebuah ruang bawah tanah saat kedutaan Indonesia menyusun beberapa rencana penyelamatan.

“Saya hanya memiliki sedikit harapan bahwa saya akan hidup, dari garis antara hidup dan mati,” kata Iskandar, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Iskandar telah bekerja sebagai petugas kontrol kualitas di sebuah pabrik plastik Ukraina sejak tahun 2017.

Iskandar, yang berbasis di kota utara Chernihiv, pertama kali mengetahui tentang invasi di YouTube pada pagi hari tanggal 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina.

“Setelah video hampir selesai (diputar), penembakan dimulai,” kata Iskandar.

Sembilan pekerja Indonesia pabrik, dua rekan Nepal mereka dan seluruh staf Ukraina berkumpul di lantai pabrik, bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan.

“Semua orang pucat dan tekanannya bisa diraba. Aku bahkan tidak bisa tersenyum, dan kami mulai panik."

"Bos kami menyuruh kami mematikan mesin. Kami hanya meringkuk di sana dan mendengarkan suara roket yang terbang di atas kepala,” kata ayah empat anak itu kepada Al Jazeera.

Iskandar akhirnya dievakuasi dari pabrik plastik setelah tiga minggu, naik van ke Kyiv dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Lviv.
Iskandar akhirnya dievakuasi dari pabrik plastik setelah tiga minggu, naik van ke Kyiv dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Lviv. (Courtesy of Iskandar/Al Jazeera)

Sayangnya bagi Iskandar dan para pekerja pabrik yang sekarang terperangkap, mereka terperangkap dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Pengepungan Chernihiv.

Secara strategis penting, kota ini terletak di utara ibukota Ukraina, Kyiv, dan dekat dengan perbatasan Belarusia dan Rusia.

Lebih buruk lagi, putra Iskandar yang berusia 23 tahun, Aris Wahyudi, bersamanya di Ukraina.

“Semua orang di tim Indonesia berusia dua puluhan kecuali saya,” katanya.

“Mereka mencari saya untuk jawaban tentang apa yang harus dilakukan, dan saya tidak tahu harus berkata apa kepada mereka. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa berbicara, mereka sangat ketakutan.”

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved