Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Diperkirakan Gelontorkan Belasan Triliun Rupiah per Hari untuk Perang di Ukraina
Rusia diperkirakan menggelontorkan dana hingga ratusan juta dolar AS setiap harinya selama perang di Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia diperkirakan menggelontorkan dana hingga ratusan juta dolar AS setiap harinya selama perang di Ukraina.
Sean Spoonts, pemimpin redaksi SOFREP yakni outlet media yang fokus pada berita militer, mengungkapkan perhitungannya.
Kepada Newsweek, Spoonts mengatakan Rusia diperkirakan membutuhkan sekitar $900 juta (Rp13 triliun) per-hari untuk mempertahankan serangan militer, saat invasinya kini memasuki bulan ketiga.
Menurut SOFREP, ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan.
Diantaranya termasuk untuk membayar tentara Rusia yang berperang di Ukraina; pasokan amunisi, peluru, dan roket; dan biaya untuk memperbaiki peralatan yang hilang atau rusak.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Dukung Seruan Antonio Guterres untuk Perdamaian Rusia-Ukraina
Baca juga: PBB Peringatkan Afrika Hadapi Krisis Disebabkan oleh Invasi Rusia ke Ukraina, Harga Makanan Melonjak
Spoonts mengatakan, Rusia juga harus membayar ribuan senjata kritis dan rudal jelajah yang telah ditembakkan selama perang, masing-masing menghabiskan sekitar $1,5 juta (Rp21,7 miliar).
Angka-angka ini tidak mempertimbangkan kerugian Rusia yang mungkin terjadi karena sanksi ekonomi dari Barat.
Sanksi-sanksi yang merupakan balasan atas invasinya ke Ukraina itu mungkin akan tetap berlaku, bahkan jika Moskow menarik pasukannya, menurut Gedung Putih.
Banyak yang percaya Rusia akan segera mengalahkan Ukraina segera setelah invasi diluncurkan, mengingat keunggulan militernya.
Namun hingga saat ini, Rusia belum meraih banyak pencapaian militer.
Pasukan Presiden Vladimir Putin gagal menguasai ibu kota Kyiv dan menghadapi perlawanan sengit di kota-kota besar lainnya.
Sekretaris pers Pentagon, John Kirby menyebut setiap gerakan pasukan Rusia telah mendapat perlawanan keras dari Ukraina.
"Yang bisa saya katakan kepada Anda adalah bahwa Rusia belum membuat kemajuan seperti di Donbas dan selatan yang kami yakini ingin mereka buat. Kami yakin mereka terlambat dari jadwal," kata Kirby.
Kegagalan Rusia menimbulkan kerugian besar bagi Rusia baik secara finansial maupun korban jiwa, meskipun Kremlin ragu-ragu untuk merilis angka tentang korban militer.
Sebuah studi yang dirilis dua minggu setelah invasi Putin menemukan bahwa kerugian langsung dari perang telah merugikan Rusia sekitar $7 miliar.